Bisnis.com, JAKARTA – Menjelang akhir 2019, pemerintah harus dapat memastikan kesediaan stok bahan pangan di seluruh wilayah tercukupi agar dapat menekan angka inflasi.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, kesediaan bahan makanan di seluruh wilayah perlu dijaga mengingat saat ini Indonesia tengah mengalami kekeringan yang mengakibatkan terjadinya gagal panen di sejumlah wilayah.
Permintaan bahan pangan terutama akan memuncak pada bulan November hingga Desember tahun ini. “Secara otomatis, cuaca yang tidak menentu akan menurunkan produksi bahan-bahan makanan, ini hal utama yang perlu diperhatikan pemerintah,” kata Bhima, Senin (2/9/2019) di Jakarta.
Ia melanjutkan, kelangkaan sebuah bahan pangan di satu wilayah akan mendongkrak harga bahan tersebut cukup besar. Hal ini akan berakibat pada naiknya inflasi di daerah tersebut yang akan turut mengerek inflasi nasional.
Untuk menjaga kesediaan stok, Bhima menyarankan penguatan koordinasi antara Tim Pengendalian Inflasi di Daerah (TPID) dengan pemerintah daerah setempat. Koordinasi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat dalam percepatan penyediaan barang akan menjaga harga bahan pangan tetap stabil sehingga inflasi akan turut terjaga sesuai dengan target pemerintah.
“Pemerintah juga dapat mengoptimalkan program-program bantuan pertanian yang sudah ada seperti penyediaan alat atau modal usaha,” tambahnya.
Bila pemerintah dapat menjaga stok pangan hingga akhir tahun, Bhima menilai pemerintah dapat memenuhi target inflasi tahunan 2019 yang berada di angka 3,5 persen.
Data Badan Pusat Statistik menyatakan Inflasi Agustus 2019 sebesar 0,12 persen dan Inflasi Tahun Kalender 2019 adalah 2,48 persen. Sementara secara (yoy), inflasi Agustus 2019 tercatat sebesar 3,49 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1673406333.jpg?w=348&h=261)
