Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemidahan Ibu Kota, Jababeka Siap Bantu Pemerintah

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana Presiden Joko Widodo memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur merupakan ide yang brilian. Karena itu, Jababeka menyatakan siap jika diminta pemerintah untuk membantu menggarap ibu kota baru.
Presiden Joko Widodo berjalan seusai memberikan keterangan pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019). Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur./Antarafoto
Presiden Joko Widodo berjalan seusai memberikan keterangan pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019). Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur./Antarafoto

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana Presiden Joko Widodo memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur merupakan ide yang brilian. Karena itu, Jababeka menyatakan siap jika diminta pemerintah untuk membantu menggarap ibu kota baru.

“Sekarang pun kalau Jababeka dipanggil oleh Presiden, kita sudah siap dengan pengalaman selama 37 tahun membangun kota," kata Setyono Djuandi Darmono, Founder dan Komisaris PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) di Jakarta, Selasa (3/9).

Dia menjelaskan, hal itu akan mendorong pemerataan dan pertumbuhan ekonomi ke depan. "Apa yang diusulkan Pak Jokowi soal pemindahan ibu kota ini sungguh brilian. Karena sekarang Indonesia pertumbuhan ekonominya hanya 5,2%n, tapi Presiden kan inginnya naik sekitar 7% sampai 9%," ujarnya.

“Jababeka ini adalah salah satu perusahaan yang disebut pemerintah sebagai aset nasional karena membangun kawasan-kawasan industri, membuka lapangan kerja seperti layaknya BUMN, dan sangat concern dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Misalnya di Cikarang, dari yang tidak ada apa-apa menjadi 1 juta penduduk sekarang, dan GDP-nya US$ 35 miliar,” ujarnya.

Darmono menjelaskan, apa yang diusulkan Presiden Jokowi untuk memindahkan ibu kota ini sebenarnya bisa berkaca dan belajar pada pemerintah Jepang di era 1970-1980-an. Saat itu, Perdana Menteri Jepang menawarkan kepada para gubernurnya untuk mengembangkan kota-kota baru.

Tujuannya adalah untuk menemukan formulasi mengenai pola pengembangan apa yang bisa mereka lakukan di kotanya masing-masing, sesuai industri yang potensial dikembangkan di masing-masing kota tersebut. "Untuk suatu proyek semacam pembangunan kota baru, yang bisa menumbuhkan perekonomian jauh di atas average-nya pertumbuhan ekonomi Jepang," ujarnya.

Dengan melakukan studi ke banyak negara di dunia, akhirnya terpilih lah sembilan orang gubernur dengan proposal yang dinilai paling inovatif dan visioner, bagi upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi Jepang.

"Kemudian jadilah Tsukuba, kota riset dan kota energi, Nigata, yang mampu memproduksi diesel melawan GE dan yang hebat-hebat lainnya. Lalu ada juga Nagasaki yang akhirnya dibikin kota pariwisata yang sangat hebat sekali," tutur Darmono.

Darmono menilai bahwa langkah Presiden Jokowi memacu para bupati dan gubernur untuk menciptakan pola serupa sesuai potensi daerahnya masing-masing, merupakan langkah yang dinilai sudah tepat.

Apalagi, lanjut Darmono, jika pihaknya diajak pemerintah untuk ikut mengembangkan ibu kota dan kota-kota baru lainnya nanti, Jababeka akan sangat bersedia melakukannya dengan modal pengalaman lebih dari 30 tahun mengembangkan kota-kota baru di Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper