Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demam Kopi Kaum Milenial Pacu Konsumsi ke Rekor Tertinggi

Demam kafein di kalangan generasi milenial Indonesia diperkirakan mendorong permintaan kopi domestik ke rekor level tertinggi, yang berpotensi memperketat pasokan global.
Petani memanen kopi arabika di Desa Mekarmanik, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/6/2019)./ANTARA-Raisan Al Farisi
Petani memanen kopi arabika di Desa Mekarmanik, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/6/2019)./ANTARA-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA – Demam kafein di kalangan generasi milenial Indonesia diperkirakan mendorong permintaan kopi domestik ke rekor level tertinggi, yang berpotensi memperketat pasokan global.

Moelyono Soesilo, kepala bidang kopi khusus dan industri di Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia, memperkirakan permintaan kopi melonjak hampir 36 persen dari tahun sebelumnya menjadi 5,3 juta kantong pada tahun 2019.

Angka tersebut mencapai sekitar setengah dari perkiraan produksi Indonesia yang mencapai 11,5 juta hingga 12 juta kantong.

Konsumsi kopi di Indonesia meningkat lebih dari dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir terakhir karena gaya hidup di daerah perkotaan, yang memicu semakin menjamurnya outlet-outlet kopi di sebagian besar pusat perbelanjaan, pusat transportasi, hingga kompleks perkantoran.

"Kafe adalah tempat yang tepat bagi anak-anak muda untuk bergaul dan bersosialisasi," kata Moelyono dalam sebuah wawancara telepon, seperti dikutip Bloomberg.

Permintaan untuk minuman kopi siap saji dan minuman bernilai tinggi juga telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini membuat Indonesia, yang merupakan produsen kopi robusta terbesar ketiga di dunia, untuk menargetkan peningkatan produksi kopi arabika hingga 40 persen dari saat ini yang mencapai 15 persen.

 

Kopi Indonesia
Kopi Indonesia

Mengubah Selera

Moelyono mengatakan maskapai low-cost carrier (LCC) juga membantu memperluas selera kopi masyarakat Indonesia karena meningkatnya jumlah orang dan frekuensi bepergian. Hal ini membuat orang dapat mencoba berbagai jenis kopi yang terdapat di Indonesia.

Indonesia saat ini memiliki 21 varietas biji kopi yang tersebar di penjuru nusantara, seperti Gayo, Mandheling, dan Toraja, menurut Dewan Kopi Indonesia.

Booming kopi juga telah mendorong para pemodal ventura untuk mengambil keuntungan dari tren yang berkembang. Salah satunya adalah Kopi Kenangan. Startup kopi non-waralaba ini telah memperoleh modal senilai Rp400 miliar (US$28 juta) dari Sequoia India dan Alpha JWC Ventures.

Edward Tirtanata, chief executive officer Kopi Kenangan mengatakan modal ini akan digunakan untuk menambah jumlah outletnya dari hanya 100 saat ini menjadi 2.000 outlet pada tahun 2022.

"Industri outlet kopi masih menguntungkan di Indonesia dan akan terus berkembang," kata Jefrey Joe, salah satu pendiri dan mitra pengelola Alpha JWC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper