Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Solusi Kementerian Pertanian untuk Petani yang Terdampak Puso

Kementerian Pertanian menawarkan dua solusi bagi para petani padi yang mengalami puso. Hal ini dilakukan mengingat sebagian wilayah Indonesia mengalami kekeringan.
Seorang petani menunjukkan padi yang rusak akibat sawahnya mengalami kekeringan di Desa Kademangaran, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (24/6/2019). Menurut petani setempat, puluhan hektar sawah di daerah itu mengalami puso dan gagal panen akibat kesulitan mendapat pasokan air irigasi sehingga petani mengalami kerugian yang tidak sedikit./ANTARA FOTO-Oky Lukmansyah
Seorang petani menunjukkan padi yang rusak akibat sawahnya mengalami kekeringan di Desa Kademangaran, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (24/6/2019). Menurut petani setempat, puluhan hektar sawah di daerah itu mengalami puso dan gagal panen akibat kesulitan mendapat pasokan air irigasi sehingga petani mengalami kerugian yang tidak sedikit./ANTARA FOTO-Oky Lukmansyah

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian menawarkan dua solusi bagi para petani padi yang mengalami gagal panen puso. Hal ini dilakukan mengingat sebagian wilayah Indonesia mengalami kekeringan.

Solusi tersebut, yakni pertama, klaim asuransi yang sudah mengajukan asuransi. Kedua, bantuan benih tanaman bagi mereka yang belum mengasuransikan lahannya.

"Kalau terjadi puso, kita kejar dua pilihan, asuransi atau benih," ujar Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi di kantor Kementerian Pertanian, Minggu (25/8/2019). 

Dia mengatakan lahan petani yang mengalami puso tidak berbeda jauh dengan tahun lalu, yakni sekitar 30.000 hektare (ha). Daerah yang mengalami kekeringan di puncak kemarau tahun ini mulai dari Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT). 

"Kalau Jawa ya kering. Mulai dari Jawa Barat sampai NTT," sebut Suwandi.

Namun, pihaknya mengupayakan agar lahan-lahan kering tersebut tetap ditanami. Kementan memberi bantuan berupa pemompaan dan benih yang cocok di lahan kering seperti padi gogo. 

"Kita kejar tanam semaksimal mungkin. Kalau tidak suka padi, silakan tanam jagung. Tapi, setiap lahan jangan sampai nganggur," katanya.

Dia menambahkan di beberapa daerah, petani sudah menyiasati lahan yang tampak mengering dengan menyebar benih kacang hijau di sekitar tanaman padi. Diprediksi seminggu setelah padi panen, kacang hijau yang ditanam sudah tumbuh dan akan panen dalam jangka waktu 2 bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Desyinta Nuraini
Editor : Lucky Leonard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper