Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Kaji Kesiapan Infrastruktur Listrik di Kalimantan Timur

PT PLN (Persero) akan melakukan studi kesiapan infrastruktur kelistrikan Ibu Kota baru yang berlokasi di sebagian wilayah Penajam Paser Utara dan Sebagian Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
Pekerja memasang jaringan kabel ke tower milik PT PLN yang akan dialiri listrik dari PLTU IPP 3 Kendari, di Desa Pousu Jaya, Konda, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Rabu (7/11/2018)./Antara-Jojon
Pekerja memasang jaringan kabel ke tower milik PT PLN yang akan dialiri listrik dari PLTU IPP 3 Kendari, di Desa Pousu Jaya, Konda, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Rabu (7/11/2018)./Antara-Jojon

Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) akan melakukan studi kesiapan infrastruktur kelistrikan Ibu Kota baru yang berlokasi di sebagian wilayah Penajam Paser Utara dan Sebagian Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.

Meskipun selama ini cadangan sistem kelistrikan di Kalimantan Timur masih cukup besar, tetapi konsumsinya sebagian besar adalah pelanggan rumah tangga. 

Direktur Pengadaan Strategis II PT PLN (persero)  Djoko Raharjo Abumanan  menilai pemilihan Ibu Kota baru di sebagian wilayah Penajam Paser Utara dan Sebagaian Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur sudah memperhitungkan kesiapan lokasi mulai dari militer hingga kebencanaan.

Wilayah tersebut dinilai dipilih karena yang paling siap diantara pilihan yang ada. Meskipun paling siap, dia menilai masih perlu ada studi lebih lanjut bagi PLN untuk melihat kondisi kelsitrikan wilayah tersebut.

"Orang lahir kan gak bisa langsung lari, harus disiapin semua. Cuma saya lihat dari beberapa pilihan yang paling siap Kalimantan timur," katanya kepada Bisnis, Senin (26/8/2019).

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2019 - 2028, jumlah unit pembangkit di Kalimantan Timur yakni sebanyak 123 unit dengan total kapasitas 1.058,5 MW. Sementara itu, daya mampu kelistrikan kalimantan timur adalah sebesar 959,2 MW. 

Adapun sistem tenaga listrik di Provinsi Kalimantan Timur terdiri atas sistem interkoneksi 150 kilovolt (kV) Kalsengtim (sistem 150 kV Barito dan sistem 150 kV Mahakam) dan sistem isolated 20 kV.

Penjualan listrik dari 2011 hingga 2017 di Kalimantan Timur tumbuh rata-rata sebesar 7,3 persen per tahun. 

Penjualan listrik terbesar pada 2018 yakni pada pelanggan rumah tangga dengan realisasi 1.790,55 gigawatt hour (GWh). Berturut-tutut setelahnya yakni bisnis 841,93 GWh, publik 299,143 GWh, dan industri 220,189 GWh, 

Sistem Mahakam dipasok dari beberapa jenis pembangkit yaitu PLTU, PLTGU, PLTG, PLTMG, dan PLTD milik PLN maupun produsen listrik swasta serta mesin sewa dan excess power.

Saat ini sistem mahakam memiliki cadangan daya yang cukup besar sehingga sangat memungkinkan untuk penambahan pelanggan baru yang memerlukan daya besar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper