Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volatilitas Harga Komoditas Picu Rendahnya Belanja Subsidi

Ketidakstabilan harga komoditas telah menekan kinerja pembelanjaan negara melalui subsidi. Pasalnya, realisasi subsidi hanya tumbuh 1 persen.
Askolani/Antara-Rosa Panggabean
Askolani/Antara-Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA - Ketidakstabilan harga komoditas telah menekan kinerja pembelanjaan negara melalui subsidi. Pasalnya, realisasi subsidi hanya tumbuh 1 persen.

Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan, pada Juli 2019 realisasi subsidi pemerintah senilai Rp92,2 triliun dari anggaran Rp224,3 triliun. Sementara itu, pada Juli tahun lalu jumlah subsidi mencapai Rp91,3 triliun dari pagu sebesar Rp156,2 triliun.

Realisasi belanja subsidi pemerintah hingga Juli 2019 meliputi subsidi energi Rp68,1 triliun dan subsidi non energi senilai Rp24,1 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, terhambatnya subsidi Indonesia, yang kebanyakan berupa minyak atau gas, disebabkan oleh naik turunnya harga minyak dunia sekaligus harga trading minyak di kawasan Asia oleh Mean of Platts Singapore (MOPS).

"Untuk subsidi energi memang sangat tergantung pada kondisi harga global. Realisasinya saya rasa relatif stabil bila dibandingkan dengan tahun lalu," jelas Askolani.

Adapun realisasi Belanja Pemerintah Pusat (BPP) hingga Juli 2019 telah mencapai Rp761,5 triliun atau 46,6 persen dari APBN 2019 yang berjumlah Rp1.634,3 triliun. Kondisi tersebut menunjukkan kenaikan 9,2 persen dibandingkan dengan kinerja penyerapan Juli 2018 sebesar 47,9 persen.

Pada Juli 2018, realisasi BPP berada pada nilai Rp697 triliun dari anggaran sebesar Rp1.454,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper