Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IAID 2019 Hasilkan Kesepakatan Bisnis Senilai US$822 Juta

Penyelenggaraan Indonesia-Afrika Infrastructure Dialogue (IAID) di Nusa Dua, Bali, pada 20-21 Agustus 2019, telah menghasilkan kesepakatan bisnis senilai US$822 juta atau sekitar Rp12,3 triliun. Diperkirakan angka tersebut akan terus bertambah.
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutannya pada pembukaan Dialog Infrastruktur Indonesia-Afrika 2019 di Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8/2019). Kegiatan selama dua hari tersebut dihadiri oleh delegasi dari 53 negara Afrika untuk berdiskusi tentang berbagai potensi kerjasama bisnis bidang infrastruktur dengan Indonesia./ANTARA -Nyoman Budhiana
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutannya pada pembukaan Dialog Infrastruktur Indonesia-Afrika 2019 di Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8/2019). Kegiatan selama dua hari tersebut dihadiri oleh delegasi dari 53 negara Afrika untuk berdiskusi tentang berbagai potensi kerjasama bisnis bidang infrastruktur dengan Indonesia./ANTARA -Nyoman Budhiana

Bisnis.com, JAKARTA--Penyelenggaraan Indonesia-Afrika Infrastructure Dialogue (IAID) di Nusa Dua, Bali, pada 20-21 Agustus 2019, telah menghasilkan kesepakatan bisnis senilai US$822 juta atau sekitar Rp12,3 triliun. Diperkirakan angka tersebut akan terus bertambah.

Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan, nilai tersebut meningkat dibandingkan hasil yang dicapai Indonesia Afrika Forum (IAF) pada 2018 lalu yang mencapai US$586,56 juta.

"Kesepakatan bisnis yang tercapai merupakan hasil dari kepercayaan yang terbangun dengan negara-negara di Afrika. Indonesia dan negara-negara Afrika tidak lagi terjebak dalam romantisme Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955, Indonesia dan Afrika telah melangkah maju dengan kerja sama yang lebih konkrit," demikian pernyataan resmi Kemenlu yang diterima, Kamis (22/8).

IAID yang dibuka Presiden RI Joko Widodo berhasil melakukan terobosan bagi penguatan kerja sama dengan Afrika. Selama berlangsungnya IAID ini, Menteri Luar Negeri RI dan Wakil Menteri Luar Negeri RI secara simultan melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan beberapa negara Afrika seperti Uganda, Madagaskar, Maroko, Senegal, Guinea Equatorial, Namibia, Tanzania, Botswana, Somalia, dan Niger.

Menlu RI Retno Marsudi juga berkesempatan bertemu dengan Raila Odinga, High Representative of African Union for Infrastructure Development.

Selain menghasilkan kesepakatan bisnis, melalui IAID, Indonesia telah menandatangani Joint Statement dengan Djibouti mengenai rencana pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA). Sementara itu, PTA dengan Mozambique juga akan ditandatangani dalam waktu dekat.

Selain itu, Indonesia telah melaksanakan putaran pertama perundingan pembentukan PTA antara Indonesia dan Mauritius dalam 2 hari terakhir. Kemenlu bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan terus mendorong PTA dengan pasar non-tradisional guna meningkatkan ekspor produk-produk Indonesia.

Dari sisi kiprah bisnis baik BUMN dan swasta, IAID berhasil memfasilitasi perluasan ekspansi ke Afrika, di antaranya investasi Energi Mega Persada di sektor migas di Mozambik dan Sinar Antjol yang terus melakukan ekspansi ke Ethiopia, Ghana, dan yang terbaru ke Tanzania.

Penguatan Infrastruktur Diplomasi Indonesia

Guna menunjang diplomasi ekonomi, Indonesia melakukan penguatan infrastruktur diplomasi Indonesia. Hal ini dilakukan dengan pembukaan perwakilan RI di Yaounde, Kamerun. Pembukaan perwakilan ini agar diplomasi RI di kawasan Afrika Barat dan Afrika Tengah dapat lebih fokus dan efektif.

Selain itu, Indonesia juga akan meningkatkan status KBRI Antananarivo di Madagaskar, yang sebelumnya dipimpin oleh Kuasa Usaha Tetap, dalam waktu dekat akan dipimpin oleh seorang Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh.

Hal lain terkait penguatan infrastruktur diplomasi di kawasan Afrika adalah dengan meningkatkan jumlah Konsul Kehormatan (Konhor) RI di Afrika sebesar 70% menjadi 22 Konhor tahun ini, dengan kemungkinan penambahan empat Konhor lagi. Tujuannya untuk memastikan dukungan kepada seluruh pemangku kepentingan Indonesia dalam memperkuat kerja sama di Afrika melalui para Konjor yang menjadi perpanjangan tangan Pemerintah Indonesia, meskipun dalam suatu negara tersebut belum terdapat Kedutaan Besar RI.

Ke depan, Indonesia akan terus menginisiasi pertemuan-pertemuan dengan hasil konkret yang bermanfaat bagi peningkatan kemakmuran masyarakat Indonesia dan masyarakat Afrika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper