Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASITA: Kerugian Agen Wisata Akibat Kerusuhan Papua Sekitar Rp300 Juta

Sejumlah agen perjalanan wisata yang tergabung dalam Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Papua melaporkan kerugian sekitar Rp300 juta akibat  penurunan kunjungan wisatawan usai aksi unjuk di Papua dan Papua Barat beberapa waktu lalu.
Warga melakukan konvoi saat aksi di Mimika, Papua, Rabu (21/8/2019).  Antara/Sevianto Pakiding
Warga melakukan konvoi saat aksi di Mimika, Papua, Rabu (21/8/2019). Antara/Sevianto Pakiding

Bisnis.com, Jakarta — Sejumlah agen perjalanan wisata yang tergabung dalam Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Papua melaporkan kerugian sekitar Rp300 juta akibat  penurunan kunjungan wisatawan usai aksi unjuk di Papua dan Papua Barat beberapa waktu lalu.

Ketua DPD Asita Papua Iwanta Perangin-Angin mengatakan kondisi tersebut membuat wisatawan memilih untuk menunda perjalanannya ke provinsi di ujung timur Tanah Air itu.

“Memang mereka bilang hanya menunda, tapi biasanya itu adalah cara halus mereka untuk membatalkan atau mengalihkan kunjungan wisatanya ke tempat lain,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (22/8/2019).

Kondisi tersebut membuat agen perjalanan wisata di Papua kian terpukul. Pasalnya, mereka juga harus menanggung kerugian akibat terhentinya aktivitas pariwisata di Papua.

Menurut Iwanta, kerugian yang harus ditanggung oleh agen perjalanan wisata di Papua mencapai Rp300 juta. Kerugian paling besar dirasakan oleh mereka yang menawarkan paket wisata ke sejumlah destinasi wisata unggulan di Papua.

“Setiap agen perjalanan wisata itu seharusnya bisa menjual sampai dengan 20 paket wisata [per hari], harga satu paket biasanya sekitar Rp7 juta,” ungkap Iwanta.

Lebih lanjut, penurunan kunjungan wisatawan ke Papua juga terjadi karena masa puncak kunjungan sudah berakhir pada pekan lalu. Selain itu, Festival Lembah Baliem yang menjadi salah satu atraksi wisata unggulan di Papua sudah berlangsung pada 17—19 Agustus.

Kunjungan wisatawan ke Papua secara keseluruhan masih didominasi oleh kunjungan wisatawan mancanegara yang mencapai 80% dari total kunjungan.

“Berbeda dengan Papua Barat yang seimbang persentasenya antara wisatawan mancanegara dan domestik karena kepopuleran destinasi wisata Raja Ampat [di dalam negeri] mungkin ya,” kata Iwanta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper