Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proses Pembangunan Proyek LRT Adhi Karya Mencapai 64,4 Persen

Proses tersebut terdiri dari tiga ruas, yaitu Cawang-Cibubur sebesar 84,0 persen, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sebesar 53,9persen, dan Cawang-Bekasi Timur sebesar 58,1 persen.
Kendaraan melintas di dekat proyek pembangunan Light Rapid Transit (LRT) dan tol layang Jakarta  Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Kendaraan melintas di dekat proyek pembangunan Light Rapid Transit (LRT) dan tol layang Jakarta Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Adhi Karya Tbk. (Persero) telah melaksanakan 64,4 persen pembangunan prasarana Kereta Api Ringan/Light Rail Transit (LRT) wilayah Jabodetabek tahap I sejak September 2015.

Proses tersebut terdiri dari tiga ruas, yaitu Cawang-Cibubur sebesar 84,0 persen, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sebesar 53,9persen, dan Cawang-Bekasi Timur sebesar 58,1 persen.

Menurut Direktur SDM Adhi Karya Agus Karianto, proses pembangunan LRT masih terkendala oleh sulitnya pembebasan lahan di beberapa tempat. Hingga kini, ADHI baru berhasil membebaskan 70 persen lahan. ADHI menargetkan pembebasan lahan bisa selesai pada akhir September 2019.

Sementara itu, rangkaian LRT garapan PT Industri Kereta Api (INKA) akan datang pada akhir Agustus 2019. Dengan hadirnya rangkaian tersebut, ADHI merencanakan akan melakukan running test pada September mendatang.

Running test akan dilaksanakan menggunakan jalur yang sudah ada, yakni Cibubur-Ciracas. “Secara bertahap, akan ada empat rangkaian yang bisa didatangkan dari INKA, diharapkan bisa dipakai untuk running test,” ujar Agus di Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan, usai melaksanakan running test, ADHI akan mendesain jalur LRT Cibubur-Bogor. Selain itu, ADHI juga akan melakukan studi untuk membuat rute loop line.

Rute ini dibuat sebab menurut Budi, kereta di Jakarta saat ini berada di lintasan bawah. Posisi kereta di bawah tersebut menyebabkan adanya persimpangan sebidang dengan lalu lintas lain. Hal tersebut mengganggu, baik bagi lalu lintas kereta maupun kendaraan lainnya.

“Itu akan kami angkat. Kami sudah dapat izin dari gubernur untuk melakukan studi tersebut,” tambah Budi.

Menurut Budi, jalur tersebut akan dibuat sepanjang 20 kilometer dan memerlukan biaya sekitar Rp15 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper