Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Formula Furec Jadi Solusi Daur Ulang Kemasan Multilayer

Kemasan multilayer kini bisa didaur ulang menggunakan formula fully recyclable (Furec).
(dari kiri ke kanan)  Sales Manager PT Lawangmas Primapack Indonesia Junaedi Purnomo, Manager Toko Kemasan Kita Lidya Halim, Kepala Pusat Industri Hijau BPPI Kemenperin Teddy Custer Sianturi, Pencetus Konsep Furec Kris Widjaja, dan Direktur B-Plast Bufan Tjan dalam Konferensi Pers Peluncuran Furec di Jakarta, Rabu (21/8/2019)./Bisnis-Annisa Sulistyorini
(dari kiri ke kanan) Sales Manager PT Lawangmas Primapack Indonesia Junaedi Purnomo, Manager Toko Kemasan Kita Lidya Halim, Kepala Pusat Industri Hijau BPPI Kemenperin Teddy Custer Sianturi, Pencetus Konsep Furec Kris Widjaja, dan Direktur B-Plast Bufan Tjan dalam Konferensi Pers Peluncuran Furec di Jakarta, Rabu (21/8/2019)./Bisnis-Annisa Sulistyorini

Bisnis.com, JAKARTA — Kemasan multilayer kini bisa didaur ulang menggunakan formula fully recyclable (Furec). Pemerintah diharapkan memberikan dukungan agar formula ini menjadi standar kemasan yang ramah lingkungan.

Selama ini kemasan multilayer atau flexible packaging sulit untuk diolah kembali karena menggunakan berbagai macam material dan dicampur. Jenis kemasan ini banyak digunakan untuk produk barang konsumen.

Kris Widjaja, pencetus konsep Furec, mengatakan sebenarnya teknologi atau formula ini bukan sesuatu yang baru. Hanya saja, formula Furec hanya menggunakan material yang bisa didaur ulang dalam produksi kemasan multilayer sehingga bisa daur ulang dengan tingkat recycle mencapai 90%.

“Selama ini kemasan flexible material-nya dicampur yang bisa dan tidak bisa didaur ulang. Kalau Furec, hanya menggunakan yang bisa didaur ulang saja,” ujarnya di Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Konsep ini telah digodok sejak 3 tahun yang lalu dengan tujuan mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia. Kris menyebutkan menurut data yang didapatkan, sampah plastik di Indonesia sekitar 9 juta ton yang terdiri dari 3,2 juta ton sedotan, 1,46 juta ton kantong plastik, dan sisanya merupakan jenis lainnya, termasuk multilayer packaging.

Jenis yang banyak dilarang penggunaannya saat ini adalah sedotan dan kantong plastik yang justru mudah didaur ulang. Pelarangan ini berpotensi menghambat industri daur ulang dalam mendapatkan bahan baku.

“Oleh karena itu, kami cetuskan formula ini supaya kemasan plastik, selain sedotan dan kantong plastik, bisa didaur ulang,” katanya.

Menurutnya, dengan menggunakan konsep ini penampilan dan fungsi kemasan tidak mengalami perubahan. Produsen juga tidak perlu mengeluarkan investasi untuk mesin baru karena hanya membutuhkan perubahan setting mesin.

Saat ini terdapat produsen kemasan yang menggunakannya dalam proses produksi, yaitu PT Lawangmas Primapack Indonesia. Sales Manager Lawangmas Primapack Indonesia Junaedi Purnomo menuturkan jenis kemasan fleksibel sangat diperlukan oleh industri karena mampu melindungi kualitas dan umur produk di dalamnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper