Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Kelak Bisa Jadi Pengendali Harga CPO

Pemerintah telah menetapkan pemanfaatan biodiesel dalam bahan bakar nabati akan ditingkatkan dari 20% menjadi 30% di segala sektor pada awal 2020.
ilustrasi/Bisnis.com
ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah telah menetapkan pemanfaatan biodiesel dalam bahan bakar nabati akan ditingkatkan dari 20% menjadi 30% di segala sektor pada awal 2020. Pelaku usaha meyakini implementasi regulasi tersebut akan menjadikan Indonesia sebagai negara pengendali harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).

PT SMART Tbk. menyatakan penerapan regulasi memiliki dampak tidak langsung terhadap perseroan. Perseroan memprediksi penerapan regulasi tersebut dapat menjadikan Indonesia sebagai produsen dan pasar CPO terbesar di dunia secepatnya pada 2021.

“Artinya, naik-turunnya harga nanti tergantung Indonesia. Pemerintah sedikit banyak bisa memengaruhi pasar,” ujar Managing Director Sustainability & Strategic Stakeholders Engagement SMART Agus Purnomo, Selasa (20/8/2019).

Dia mengatakan harga CPO di dalam negeri nantinya tidak akan terpengaruh oleh keadaan pasar lantaran memiliki pasar terbesar. Namun, Agus mengatakan perseroan belum melakukan ekspansi kilang pengolahan biodiesel.

Pihaknya memiliki dua kilang pengolahan biodiesel di Marunda, DKI Jakarta dan Tarjun, Kalimantan Selatan. Masing-masing pabrik tersebut memiliki kapasitas terpasang hingga 600.000 ton per tahun atau hanya 5% dari total kapasitas terpasang industri biodiesel di dalam negeri.

Menurutnya, utilitas industri biodiesel saat ini baru di sekitar level 54,16% atau memproduksi sekitar 6 juta—7 juta ton biodiesel per tahun. Sementara itu, total kapasitas terpasang industri biodiesel adalah 12 juta ton per tahun. Menurutnya, penerapan regulasi penggunaan B30 dapat meningkatkan utilitas ke level 75%.

“Kalau kebijakan B30 diterapkan 100%, [industri biodiesel dapat memproduksi] 9 juta ton pada 2021. Saat itu kita sudah sakti banget itu,” katanya.

Walaupun belum pada tingkat utilitas optimum, Agus mengatakan sebagian produsen akan mulai melakukan ekspansi pada 2021, khususnya bagi pabrik-pabrik dengan utilitas maksimal.

Pihaknya telah siap memenuhi permintaan CPO untuk sektor energi pada 2021. Hal tersebut disebabkan oleh kegiatan replanting yang rutin dilakukan perseroan setiap tahunnya seluas 10.000 ha—15.000 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Galih Kurniawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper