Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serikat Pekerja Dukung Wacana Kartu Prakerja, Tetapi...

Kalangan serikat pekerja dan serikat buruh juga menilai kartu prakerja yang diwacanakan oleh pemerintah tidak akan berdampak signifikan terhadap penurunan angka pengangguran di Indonesia. 
Pencari kerja mendaftar di salah satu stan perusahaan pada Job Market Fair 2018 di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (18/9/2018)./ANTARA-Aloysius Jarot Nugroho
Pencari kerja mendaftar di salah satu stan perusahaan pada Job Market Fair 2018 di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (18/9/2018)./ANTARA-Aloysius Jarot Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan serikat pekerja dan serikat buruh juga menilai kartu prakerja yang diwacanakan oleh pemerintah tidak akan berdampak signifikan terhadap penurunan angka pengangguran di Indonesia. 

Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar mengatakan kartu prakerja akan berdampak pada pengurangan pengangguran sebesar 1% dari tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Februari 2019 yang sebesar 5%. 

"Kartu prakerja ini dampaknya sangat kecil sekali pada pengangguran. Mengenai berapa persennya, dengan dana Rp10 triliun saya prediksi akan menurunkan sebesar 1% dari angka TPT kemarin," katanya. 

Kendati demikian, pihaknya menyambut baik upaya pemerintah dalam penerapan kartu prakerja ini untuk mendukung kualitas sumber daya manusia (SDM) agar bisa memenuhi kebutuhan dan permintaan industri.

Menurutnya, kertu prakerja juga harus difokuskan pada pendidikan dan pelatihan vokasional (job training) yang disertai dengan bantuan dana seperti uang saku ketika tenaga kerja ikut pelatihan.

Dia menambahkan kartu prakerja harus dikelola dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan membuat basis data  yang akurat tentang tenaga kerja yang sudah ikut pelatihan vokasional dari kartu prakerja sehingga mengurangi risiko ketidaktepatan sasaran penerima kartu prakerja. 

Dengan basis data tersebut, sambungnya, pemerintah dapat menyalurkan tenaga kerja yang sudah dilatih itu ke perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. 

"Namun, rentang 3 bulan menurut saya sudah cukup diberikan kartu prakerja dan alokasi Rp10 triliun ini pun sudah cukup juga untuk tahap awal," katanya. 

Timboel juga mengusulkan agar pelatihan juga bisa diarahkan agar angkatan kerja memiliki keterampilan untuk menjadi wiraswasta dengan bantuan modal dari anggaran kartu pra kerja itu atau dari kredit usaha rakyat (KUR).

"Saya berharap kartu prakerja bukan untuk bagi-bagi uang tetapi yang utama adalah adanya peningkatan skill bagi angkatan kerja," ucap Timboel.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meyakini kartu prakerja ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi angka pengangguran dan tingginya PHK karena kondisi dunia usaha dan ekonomi yang tengah tertekan.

Kendati demikian, penerapan kartu prakerja ini harus diutamakan kepada pekerja yang mengalami PHK. 

"Ini memang harus dibarengi pembukaan lapangan kerja agar tenaga kerja yang menerima kartu prakerja ini juga dapat terserap maksimal tenaga kerja yang telah diberikan kartu prakerja ini," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper