Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sidang Tahunan MPR : DPD RI Apresiasi Program BBM Satu Harga

Dewan Perwakilan Daerah mengapresiasi program BBM Satu Harga karena berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat kemiskinan.
Presiden Joko Widodo dengan baju adat suku Sasak NTB menghadiri Sidang Bersama DPD-MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019)./ANTARA FOTO-Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo dengan baju adat suku Sasak NTB menghadiri Sidang Bersama DPD-MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019)./ANTARA FOTO-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Dewan Perwakilan Daerah mengapresiasi program BBM Satu Harga karena berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat kemiskinan.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang mengatakan segala upaya dalam rangka membangun kedaulatan energi, kedaulatan pangan, hingga kedaulatan politik sebagai bangsa harus menjadi perhatian semua pihak.

Secara nasional, sebaran 154 titik BBM Satu Harga yang telah dibangun Pertamina terletak di Papua (32 titik), Kalimantan (34 titik), Sumatera (26 titik), Nusa Tenggara (24 titik), Sulawesi (17 titik), Maluku (16 titik) dan Jawa-Bali (5 titik).

Program BBM Satu Harga dicanangkan Presiden Joko Widodo sejak 2017 dan hingga akhir tahun 2019, ditargetkan 160 titik, sehingga tersisa hanya 6 titik lagi.

"Diperlukan niat dan nyali yang besar untuk mewujudkan ekonomi berdikari sebagai kekuatan utama dalam membangun bangsa," katanya dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Nota Tahunan di Periode Joko Widodo-Jusuf Kalla, Jumat (16/8/2019).

DPD juga mengapreasi keberhasilan mengambil alih 51% saham PT Freeport. Selain itu, DPD juga telah berhasil memfasilitasi pertemuan antara Pemerintahan Daerah Provinsi Papua dengan PT Freeport terkait pembayaran pajak air permukaan.

"Selain isu demokrasi, keadilan, dan pemerataan pembangunan, hal strategis lainnya adalah keberdikarian ekonomi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper