Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Berdikari Berencana Impor 10.000 Ton Daging Sapi Brasil

PT Berdikari (Persero) berencana mengimpor daging sapi asal Brasil sebanyak 10.000 ton untuk tahun ini. Perseroan tengah menunggu penugasan untuk realisasi impor tersebut.
Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Eko Taufik Wibowo/Istimewa-Bisnis
Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Eko Taufik Wibowo/Istimewa-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA PT Berdikari (Persero) berencana mengimpor daging sapi asal Brasil sebanyak 10.000 ton untuk tahun ini. 

Direktur Utama Berdikari Eko Taufik Wibowo mengemukakan perseroan tengah menunggu penugasan untuk realisasi impor tersebut. "Masih dalam proses, kami sedang menunggu penugasannya. Masuknya sendiri tahun ini karena bagian dari kuota 2019," ujar Eko saat dihubungi Bisnis, Rabu (14/8/2019).

Rencana untuk membuka keran impor daging sapi asal Brasil disebut Eko merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk menjaga keseimbangan dan iklim perdagangan kedua negara. Impor tersebut akan direalisasikan melalui kerja sama dengan asosiasi dan distributor nasional.

Eko tak menyebutkan besaran nilai impor ini, namun ia mengemukakan daging asal Brasil memiliki harga yang lebih bersaing jika dibandingkan dengan daging sapi asal Australia, pemasok terbesar daging sapi ke Tanah Air.

Selain menunggu realisasi impor daging sapi, Eko menyebutkan sampai Agustus ini perseroan telah merealisasikan impor sapi bakalan asal Australia sebanyak 9.000 ekor. Proses pengapalan asal Australia ia sebut berjalan dengan lancar meski sempat muncul wacana pembatasan jumlah sapi yang diekspor dalam sekali pengapalan.

Adapun bisnis sapi PT Berdikari selama ini ditopang dengan pola kemitraan bersama peternak rakyat yang berjalan di Lebak dan Bojonegoro dengan populasi sekitar 620 ekor. Saat ini, PT Berdikari  juga telah mengantongi izin dari Kementerian Pertanian untuk melakukan impor sapi bakalan sebanyak 30.000 ekor yang rencananya akan selesai pada akhir 2019.

Untuk realisasi kebijakan importasi 1 ekor sapi indukan untuk setiap 5 ekor sapi bakalan, Eko mengatakan belum ada realisasi impor sapi induk. Namun, ia memastikan perseroan akan memegang komitmen untuk melaksanakan mandatori tersebut.

"Kami ikuti, tapi belum ada realisasi karena ada masanya untuk memasukkan sapi induk impor," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper