Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proses Transisi Blok Rokan Gunakan Dana Internal Pertamina

PT Pertamina (Persero) menyatakan akan menggunakan dana internal dalam proses transisi pengelolaan blok Rokan.
Warga beristirahat di dekat monumen pompa angguk minyak tertua di daerah Minas yang masuk dalam Blok Rokan di Riau, Rabu (1/8/2018)./ANTARA-FB Anggoro
Warga beristirahat di dekat monumen pompa angguk minyak tertua di daerah Minas yang masuk dalam Blok Rokan di Riau, Rabu (1/8/2018)./ANTARA-FB Anggoro

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menyatakan akan menggunakan dana internal dalam proses transisi pengelolaan blok Rokan.

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu untuk memulai pengeboran sumur di Blok Rokan pada 2020, pihaknya menyiapkan alokasi dana internal.

"[Dana] Internal semuanya. Sejauh ini kami punya keinginan yang sama baik, Chevron maupun Pertamina untuk bisa ngebor tahun depan," tuturnya saat menghadiri The 7th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) di Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Saat ini, Pertamina dan Chevron telah melakukan diskusi terkait skema model alih kelola. Percepatan pengeboran dilakukan agar produksi minyak di blok Rokan tidak turun signifikan jelang kontrak eksisting berakhir pada 2021 mendatang.

Sebelumnya, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan ada beberapa bisnis model yang sedang didiskusikan agar Pertamina bisa masuk ke Blok Rokan pada akhir tahun atau awal 2020.

Menurutnya, transisi dianggap penting untuk menjamin produksi blok Rokan tidak jatuh ketika alih kelola berlangsung.

"Belum diputuskan model bisnisnya," katanya.

Transisi juga dianggap penting dengan mempertimbangkan adanya tanda-tanda penurunan produksi alami. Chevron sebagai pengelola eksis, lanjut Fatar, tidak akan berinvestasi skala besar menjelang kontraknya berakhir.

"Ini kan udah mau selesai, jadi kontraktor lama tidak akan mau investasi banyak, ini tugas kontraktor baru. Makanya itu kita kejar bagaimana transisi ini harus berjalan," tambahnya.

Per Juni 2019, realisasi produksi siap jual (lifting) minyak blok Rokan di sebesar 190.600 barel per hari. Sebelumnya, SKK Migas memperkirakan lifting migas dari blok Rokan pada tahun ini sebesar 186.959 bph hingga akhir tahun.

Sementara itu, untuk tahun depan, SKK Migas memperkirakan lifting migas dari blok Rokan sebesar 170.763 bph.

"Kemampuan Rokan 400.000 bph kalau dilaksanakan EOR, transisi Pertamina dipaksakan secepat mungkin," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper