Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Smartphone Naik 6 Persen, Realme Paling Impresif

Berdasarkan laporan terbaru Counterpoint Market Monitor, vendor-vendor asal China berkontribusi paling besar terhadap pertumbuhan tersebut di mana Xiaomi, Oppo, Vivo, dan Realme, berhasil mengombinasikan pangsa pasar sebanyak 55 persen untuk penjualan ponsel pintar di Indonesia.
Pengunjung mencoba produk terbaru Oppo Reno di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung mencoba produk terbaru Oppo Reno di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Angka penjualan ponsel pintar segmen menengah di Indonesia pada kuartal II/2019 dilaporkan tumbuh sebanyak 6 persen Year on Year (YoY).

Berdasarkan laporan terbaru Counterpoint Market Monitor, vendor-vendor asal China berkontribusi paling besar terhadap pertumbuhan tersebut di mana Xiaomi, Oppo, Vivo, dan Realme, berhasil mengombinasikan pangsa pasar sebanyak 55 persen untuk penjualan ponsel pintar di Indonesia.

“Pertumbuhan tersebut utamanya didorong oleh strategi promosi bsar-besaran yang dilakukan vendor selama periode Ramadan lalu, baik untuk penjualan secara daring maupun luring,” Analyst Counterpoint Parv Sharma, Selasa (13/8/2019).

Realme berhasil mencatatkan diri sebagai vendor dengan pertumbuhan paling impresif. Diluncurkan pada kuartal IV/2018, vendor tersebut berhasil meraup 8 persen pangsa pasar dalam tiga kuartal terakhir.

Strategi pasar Realme yang agresif dalam meraup cuan dengan fokus kepada penjualan daring serta meningkatkan nilai produk dinilai angka penjualan. Ke depannya, Realme sendiri akan meningkatkan fokusnya kepada penjualan produk secara luring.

Sementara itu, Samsung masih melanjutkan dominasinya di Indonesia dengan meraup pangsa pasar sebesar 27 persen, meskipun angka tersebut turun tipis dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018 di mana vendor berhasil meraup 28 persen untuk pangsa pasarnya.

Adapun, peluncuran besar-besaran yang dilakukan Samsung dengan mengeluarkan serangkaian produk seri A di sepanjang tahun berjalan 2019 dinilai menjadi kunci yang membuat vendor berhasil mempertahankan posisinya. Adapun, produk yang paling berkontribusi adalah Samsung Galaxy A50 dan Galaxy A10.

Penjualan luring menjadi faktor lain yang mendorong dominasi Samsung di pasar ponsel segmen menengah Indonesia.

Sementara itu, berdasarkan laporan yang dikeluarkan Canalys untuk penjualan dari pabrik ke ritel (sell-in), Oppo berhasil menduduki peringkat pertama untuk pangsa pasar di Indonesia dengan mencatatkan pertumbuhan 54 persen year on year (YoY) pada kuartal II/2019.

PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto, mengatakan penjualan Oppo terdongkrak karena kontribusi lini seri A dan F. Beberapa tipe seperti A1k, A5s , F11, F11 Special Online Edition, dan F11Pro, lanjutnya, menjadi produk dengan kontribusi besar terhadap angka.

“Strategi Oppo untuk menguasai pasar kelas menengah di Tanah Air sudah cukup tepat. Apalagi, komitmen Oppo yang terus menghadirkan fitur - fitur perangkat kelas premium untuk berada pada perangkat kelas menengah agaknya menjadi sebuah kunci kesuksesan Oppo untuk menguasai pasar Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (13/8).

Selain itu, pendekatan dari sisi desain serta penyajian warna perangkat yang berbeda menjadi daya tarik utama produk Oppo dalam menggaet konsumen muda yang menjadi target pasar Oppo di Indonesia. Strategi vendor untuk jaringan luring juga menjadi faktor pendorong dari pencapaian Oppo di kuartal II/2019.

Adapun, ke depannya perusahaan akan fokus dalam menyajikan layanan purna jual kepada konsumen sebagai strategi mempertahankan pangsa pasar di Indonesia.

Dengan pencapaiannya di kuartal II/2019, Oppo berhasil mengalahkan Samsung serta untuk pertama kali memimpin pasar ponsel pintar kelas menengah di Tanah Air.

Analyst Canalys, Matthew Xie, menilai keberhasilan Oppo melampaui  dominasi Samsung di Indonesia untuk pertama kalinya dalam 7 tahun didorong oleh dua faktor; pertama, strategi Oppo dalam memperluas jangkauan penjualannya secara luring.

“Pada kuartal II/2019 Oppo menambahkan ketersediaan produknya di area-area terpencil sehingga berhasil menarik lebih banyak konsumen untuk membeli,” ujar Xie kepada Bisnis, Selasa (13/8).

Kedua, peningkatan angka penjualan Oppo terdongkrak oleh program-program diskon serta upaya jual cepat yang dilakukan vendor secara agresif pada kuartal II/2019.

Berdasarkan laporan yang sama, Samsung selaku vendor yang memimpin pasar global juga mengalami tren positif pada kuartal II/2019. Adapun, angka penjualan vendor asal Korea Selatan tersebut di pasar Indonesia tumbuh 10 persen YoY.

Xie mengatakan restruksturasi produk yang dilakukan Samsung dengan meluncurkan jajaran M Series berhasil meningkatkan popularitas produk di kalangan konsumen lokal dengan menawarkan harga lebih terjangkau serta meningkatkan kualitas spesifikasi ponsel untuk segmen menengah.

Sementara itu vendor lain, yakni Vivo, pada kuartal II/2019 dilaporkan mencatat pertumbuhan yang stabil selama 2 tahun berturut-turut di pasar Indonesia. Adapun, pada kuartal II/2019, angka penjualan Vivo tumbuh 62 persen YoY.

“Strategi penjualan luring serta keseriusan vendor dalam menjual produk entry level Y Series berehasil mendongkrak pangsa pasar,” ungkap Xie.

Di samping itu, lanjutnya, ekspansi yang dilakukan Vivo dengan mambangun pabrik manufaktur di dalam negeri telah membantu perusahaan dalam mengurangi biaya produksi secara signifikan.

Sementara itu, vendor terbesar ketiga di Indonesia, yakni Xiaomi, mencatatkan penurunan angka penjualan sebanyak 9 persen YoY pada kuartal II/2019. Seperti diketahui, Xiaomi sempat mendongkrak pangsa pasarnya di Indonesia melalui penjualan produk-produk pric-to-spec serta strategi penjualan daring.

Namun, Xie menilai, efektivitas strategi tersebut tidak dapat bertahan lama karena kompetitor di sisi lain juga meluncurkan ponsel dengan harga kompetitif serta melakukan upaya yang tidak kalah baiknya dalam memperluas jaringan penjualan daring.

“Di samping itu, pertumbuhan penjualan pesat Realme telah memberikan tekanan besar terhadap Xiaomi, di mana Realme saat ini merupakan vendor terbesar kelima di Indonesia,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper