Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Kenapa Mobil Listrik Masih Mahal

Menurutnya harga kendaraan listrik akan turun seiring dengan produksi komponen kendaraan seperti lithium baterai dilakukan di dalam negeri.
Model memperagakan cara sistem pengisian listrik ke mobil di booth Mercedes-Benz di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di Tangerang, Banten, Jumat (19/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Model memperagakan cara sistem pengisian listrik ke mobil di booth Mercedes-Benz di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di Tangerang, Banten, Jumat (19/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi tingginya harga kendaraan listrik di dalam negeri. Menurutnya harga ini dipengaruhi oleh komponen kendaraan seperti lithium baterai yang harus didatangkan dari negara lain.

Menurutnya harga kendaraan listrik akan turun seiring dengan produksi komponen kendaraan seperti lithium baterai dilakukan di dalam negeri.

"Kalau nanti lithium baterainya kita buat sendiri, pastilah cost baterainya turun," katanya usai menghadiri Indonesiaisme Summit 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (13/8/2019).

Pemerintah telah memulai pembangunan pabrik baterai lithium di Morowali, Sulawesi Tengah pada awal 2019. Adapun nilai investasi pembangunan pabrik ini mencapai US$4,3 miliar. Sementara itu, investasi awal mencapai US$700 juta.

Nilai investasi US$700 juta tersebut dilakukan oleh konsorsium GEM Co. Ltd. Sebesar 36 persen, Tsingshan Group 21 persen, CATL 25 persen, Hanwa 8 persen, dan Indonesia Morowali Industrial Park sebesar 10 persen. Pemerintah juga tidak bergantung pada satu negara terkait dengan investasi baterai dalam negeri tersebut.

Keberadaan pabrik baterai ini diyakini sebagai dukungan pemerintah terhadap penggunaan kendaraan listrik dalam negeri. "Biaya [baterai] itu ada harga dan [menghasilkan] udara yang bersih," ujarnya.

Di sisi lain, Luhut mengatakan bakal mengusulkan penggunaan kendaraan listrik melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun depan. Usulan ini menurutnya cocok diterapkan di Jakarta.

"Saya pikir sudah bagus karena sekarang Jakarta sudah jorok sekali. Makanya mobil listrik adalah pilihan yang bagus," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper