Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Tunggu Momentum untuk Turunkan Suku Bunga

Bank Indonesia mengaku masih memiliki ruang untuk melakukan relaksasi kebijakan moneter dan makroprudensial sembari menunggu waktu yang tepat.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo memberikan paparan dalam pembukaan CORE Economic Outlook 2019 bertajuk Memperkuat Ekonomi di tengah Tekanan Global, di Jakarta, Rabu (21/11/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo memberikan paparan dalam pembukaan CORE Economic Outlook 2019 bertajuk Memperkuat Ekonomi di tengah Tekanan Global, di Jakarta, Rabu (21/11/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia mengaku masih memiliki ruang untuk melakukan relaksasi kebijakan moneter dan makroprudensial sembari menunggu waktu yang tepat.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan bahwa masih ada peluang pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial tahun ini. Apalagi, peluang resesi ekonomi AS tahun ini kian menguat.

"Kita sebentar lagi akan melakukan RDG [Rapat Dewan Gubernur]. Pak Gubernur telah katakan, room ada, jadi tinggal timing-nya," jelas Dody di Kantor Bank Indonesia, Senin (12/8/2019).

Pengkajian pada ketepatan waktu, menurut Dody, sangat penting. Hal ini mengingat bagaimana risiko yang potensial ke depan. Utamanya agar jangan sampai langkah yang diambil BI melambatkan upaya pencapaian pertumbuhan ekonomi dan membuat rupiah tidak stabil.

"Risiko tentu lebih banyak di pasar global. Bagaimana trade war masih akan berlanjut sedalam permasalahannya," ujar Dody.

Selain itu dari sisi kebijakan akomodatif, Dody membocorkan masih ada peluang pelonggaran kebijakan makroprudensial. Utamanya kebijakan yang mampu mendorong sejumlah sektor prioritas.

"Salah satu pemikiran BI adalah dengan kebijakan makroprudensial yang mendorong sektor prioritas," tegasnya.

Selain fokus pada kebijakan moneter dan makroprudensial pihaknya juga akan memudahkan sistem pembayaran, dan memberi dukungan terhadap teknologi keuangan atau fintech sehingga membuat ekonomi menjadi lebih efisien.

"BI juga memiliki peranan yang besar dari sisi UMKM dan syariah. Jadi mendorong partisipasi pelaku ekonomu menjadi lebih banyak," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper