Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perubahan Sistem Dorong Kinerja Ekspor Pertanian Indonesia

Kementerian Pertanian menyatakan keberhasilan dalam memacu ekspor pertanian tak lepas dari usaha mengubah sistem sehingga memudahkan pengurusan dokumen.
Petani memanen kopi arabika di Desa Mekarmanik, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/6/2019)./ANTARA-Raisan Al Farisi
Petani memanen kopi arabika di Desa Mekarmanik, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/6/2019)./ANTARA-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA Kementerian Pertanian menyatakan keberhasilan dalam memacu ekspor pertanian tak lepas dari usaha mengubah sistem sehingga memudahkan pengurusan dokumen.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya telah menerapkan pengurusan dokumen ekspor melalui online single submission (OSS) dan mengambil langkah cepat untuk mendorong ekspor produk pertanian dengan penggunaan sertifikat elektronik (e-Cert) serta menggunakan peta komoditas ekspor produk pertanian i-MACE (Indonesian Maps of Agricultural Commodities Export).

"Dulu pengurusan ekspor relatif sulit. Namun dengan OSS dan i-Mace yang diluncurkan badan karantina, potensi daerah yang memiliki komoditas berkualitas ekspor bisa dipetakan," tuturnya, Selasa (6/8/2019).

Perbaikan pelayanan ia sebut mendorong generasi muda untuk melakukan ekspor. Ia pun memastikan pihaknya bakal terjun langsung ke lapangan guna melakukan pengecekan dan memastikan penerapan e-Cert tidak disertai praktik pungutan liar.

"Kami yakin dengan sistem yang kita bangun sekarang, komoditas pertanian Indonesia semakin berkompetisi dengan negara-negara lain. Kalau ada yang main di kementerian, aku pecat. Tidak ada kompromi," ucapnya.

Kemudahan dalam proses ekspor ini pun diakui oleh Kudin Heldinata, eksportir kapas yang menyebutkan bahwa pengurusan dokumen ekspor komoditas relatif lebih mudah saat ini. Kemudahan ini diikuti pula dengan cepatnya komoditas ekspor sampai ke negara tujuan.

"Ini semua bisa terjadi karena ada perbaikan sistem. Sebelumnya mengurus dokumen ekspor sangat susah dan butuh waktu yang lama," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper