Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Acuan Membaik, Kondisi Pasar Masih Oversupply

Harga batu bara acuan (HBA) masih rentan terkoreksi hingga akhir tahun meskipun telah mencetak  kenaikan bulanan pertama sejak Agustus 2018.
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA Harga batu bara acuan (HBA) masih rentan terkoreksi hingga akhir tahun meskipun telah mencetak  kenaikan bulanan pertama sejak Agustus 2018.

Adapun Kementerian ESDM menetapkan HBA Agustus 2019 senilai US$72,67 per ton atau naik 1,04 persen dari HBA Juli 2019 senilai US$71,92 per ton.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan membaiknya harga disebabkan oleh naiknya permintaan batu bara Indonesia untuk kalori menengah dan tinggi. Menurutnya, China membutuhkan kedua jenis batu bara itu guna menutup kekurangan pasokan dari Australia.

"Tapi, secara umum kondisi pasar masih sama. Oversupply masih terjadi," ujarnya, kepada Bisnis, Senin (5/6/2018).

Dia menambahkan kenaikan harga pada bulan ini tetap sulit diprediksi hingga hingga akhir tahun. Dikhawatirkan pada kuartal IV/2019, China mengurangi impor batu bara.

Kinerja pelaku usaha batu bara pun diproyeksi terus tertekan dengan kondisi harga yang tidak kunjung membaik.

Terkait evaluasi kinerja pelaku usaha batu bara sepanjang semester I/2019, Hendra mengatakan tren harga batu bara paruh pertama 2019 yang lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu menjadi penyebab tertekannya kinerja emiten batu bara.

Selain itu, menurutnya, adanya ketidakpastian usaha juga memengaruhi kinerja. Salah satu satunya adalah kepastian perpanjangan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Batubara (PKP2B).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper