Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Emisi Pembangkit Alami Penurunan

Emisi pembangkit di Indonesia bisa turun pada level 0,807 ton CO2/MWh pada 2019.
Ilustrasi./Antara-Widodo S Jusuf
Ilustrasi./Antara-Widodo S Jusuf

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Emisi pembangkit di Indonesia bisa turun pada level 0,807 ton CO2/MWh pada 2019. Angka itu diusahakan akan terus menurun hingga pada 2028 nanti bisa menjadi 0,702 ton CO2/MWH.

Adapun dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) periode 2019 – 2028 menargetkan penerapan bauran energi pembangkit listrik dengan komposisi batubara 54,4%, EBT 23,2%, gas alam 22% dan BBM 0,4%.

Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Wanhar mengatakan melalui penerapan bauran 23% EBT, pemerintah telah menargetkan penurunan emisi sebesar 137 juta ton CO2, yang berarti penurunan 28% dari skenario tanpa EBT yang bisa mencapai 488 juta ton CO2 pada 2028.

“Khusus untuk penggunaan Clean Coal Technology pada PLTU Batubara (Supercritical), Ditjen Ketenagalistrikan menghitung pada tahun 2017 lalu telah berhasil menurunkan emisi GRK sebesar 0,69 juta tonCO2,” jelasnya melalui keterangan resmi Senin (5/8/2019).

Pusat Penelitian Pengembangan PLN (PLN Research Institute) menyebutkan sebagian besar pembangkit listrik yang digunakan adalah gas alam, yang kandungan pencemarnya rendah. Sementara untuk PLTU (berbahan bakar batubara) yang ada, telah dilengkapi dengan continuous emission monitoring system (CEMS) yang berfungsi untuk memonitor emisi secara kontinyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper