Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Properti di Kota-Kota Ini Diminati Pembeli Asing

Properti komersial seperti apartemen sewa dan kawasan industri masih menjadi investasi yang paling menarik bagi orang asing, sedangkan untuk individual, banyak pula yang mencari properti residensial dan kawasan wisata.

Bisnis.com, JAKARTA — Minat warga negara asing untuk berinvestasi di sektor properti di Indonesia semakin meningkat terlihat dari kunjungan perusahaan asing pada Real Estate Investment Indonesia 2019 yang mengalami peningkatan.

Wakil Ketua Umum Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Bidang Hubungan Luar Negeri Rusmin Lawin menyebutkan bahwa pada tahun kedua pelaksanaan REII 2019, terdapat pertambahan peserta yang merupakan delegasi dari perusahaan luar negeri.

“Tahun lalu pesertanya cuma 100 orang, sekarang sampai 250 orang. Kami melihat acara seperti ini penting supaya menjadi forum yang menjelaskan properti market kita, seberapa menariknya bagi investasi properti di Indonesia,” ungkapnya kepada Bisnis baru-baru ini.

Rusmin menilai membaiknya pasar properti seperti pada periode pemilihan umum dan Lebaran lalu menjadi sinyal positif untuk masuknyai \investasi.

“Taiwan, Filipina, dan Thailand menunjukkan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia melihat pengembangan infrastruktur yang sudah dilakukan, ditambah dengan adanya kabar bahwa ibu kota negara kita mau pindah,” lanjutnya.

Untuk keterbukaan terhadap asing, Rusmin menambahkan bahwa sekarang permintaannya sangat kuat, ditambah dengan sudah diperbolehkannya orang asing untuk membeli properti di Indonesia.

“Jadi harapannya bisa dibalik, asing yang beli properti di sini dipaketin supaya langsung dapat Kitas [Kartu Izin Tinggal Terbatas], supaya mereka juga jadi sering datang. Kalau sekarang jan syaratnya punya Kitas dulu baru boleh beli,” ungkapnya.

Rusmin menambahkan bahwa saat ini sektor properti komersial seperti apartemen sewa dan kawasan industri masih menjadi sektor investasi properti yang paling menarik bagi orang asing, sedangkan untuk individual, banyak pula yang mencari properti residensial dan kawasan wisata.

“Di kawasan industri sekarang banyak sekali yang relokasi pabrik dari China, karena di sana UMR [upah minimum regional]-nya sudah sangat tinggi, sudah hampir minimal Rp8 juta. Mereka sebelumnya banyak yang lari ke Vietnam karena di sini belum siap, tapi kan di sana terbatas,” katanya.

Adapun, lokasi yang potensial untuk investasi asing, kata Rusmin, tetap di Jabodetabek, Batam, Bali, dan Sumatra Utara (Medan), yang bisa langsung terhubung dengan negara asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper