Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apa Saja Tiga Fokus Pengembangan SDM Indonesia Menurut Kemenpora?

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu fokus pemerintah di era Revolusi Industri 4.0.
Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan uji laboratorium limbah Sungai Citarum di Laboratorium Karakterisasi Material, Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) LIPI, Bandung, Jawa Barat, Senin (25/3/2019). Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni makin tinggi di era Revolusi Industri 4.0./ANTARA-Raisan Al Farisi
Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan uji laboratorium limbah Sungai Citarum di Laboratorium Karakterisasi Material, Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) LIPI, Bandung, Jawa Barat, Senin (25/3/2019). Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni makin tinggi di era Revolusi Industri 4.0./ANTARA-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah telah menekankan pentingnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia di era Revolusi Industri 4.0. Ada tiga hal utama yang mesti menjadi fokus dalam peningkatan kualitas SDM.

Pertama, aspek yang harus dibenahi adalah jiwa kepemimpinan masyarakat. Sikap kepemimpinan yang baik di diri seseorang menjadi modal utama lahirnya SDM berkualitas.

"Kepemimpinan yang baik di suatu komunitas jadi salah satu prasyarat untuk mewujudkan harmoni dan mengelola berbagai kepentingan. Sebagus apapun gagasan, kalau tidak ada kepemimpinan yang baik maka tak akan sampai tujuan," ujar Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Asrorun Niam di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2019).

Pengembangan jiwa kepemimpinan menjadi salah satu fokus kerja Kemenpora untuk meningkatkan mutu SDM berusia 16-30 tahun. Ada tiga level yang harus diperhatikan agar seseorang bisa memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.

Pertama, seseorang harus dibentuk agar punya kepemimpinan individual yang bagus. Alasannya, di era Revolusi Industri 4.0, setiap individu bisa dengan bebas melakukan apapun, bicara dimanapun, dan mengutarakan pendapat pribadi melalui berbagai kanal seperti media sosial.

Kedua, pembentukan sifat kepemimpinan di tingkat domestik atau keluarga. Menurut Asrorun, keberadaan pemimpin yang bagus di keluarga bisa membuat satuan terkecil di masyarakat ini harmonis dan membaca dampak positif di lingkungan sekitar keluarga terkait.

Ketiga, sifat kepemimpinan dalam level publik harus dimiliki generasi muda.

Fokus kedua dalam pengembangan SDM ada di aspek kepeloporan. Asrorun menerangkan generasi muda perlu memiliki jiwa pelopor agar efektif dan mudah mengartikulasikan kepentingan, ide, dan gagasan ke dalam tindakan nyata.

"Fokus ketiga terkait kewirausahaan. Ini menjadi kunci ketika kita menginginkan kemandirian sebagai bangsa, dan secara proporsional ada jumlah di mana wirausaha menjadi penopang kehidupan masyarakat. Ini bisa mengarah pada [terbentuknya] kemandirian sebagai bangsa," katanya.

Asrorun menilai generasi muda harus didorong agar mau berwirausaha, sekecil apapun itu. Jika banyak wirausahawan yang muncul, dia meyakini kemandirian negara dan masyarakat akan semakin tumbuh.

"Ketika masyarakat didominasi kelas pekerja maka mereka tidak independen. Di sini saya kira teriakan Bung Karno terkait pentingnya independensi penting direvitalisasi," ujar Asrorun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lalu Rahadian
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper