Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Kebakaran Hutan, Pengusaha Siaga 24 Jam

Pelaku usaha kehutanan terus melakukan monitoring dan siaga situasi  lapangan secara online selama 24 jam sebagai antisipasi menghadapi musim kemarau yang diprediksi akan berlangsung hingga Oktober 2019.
Petugas Kepolisian bersama Manggala Agni menyemprotkan air ke lahan gambut yang terbakar di Desa Parit Baru, Kampar, Riau, Kamis (11/07/2019). Panasnya cuaca dan kencangnya angin membuat kebakaran cepat meluas sehingga menyulitkan petugas untuk memadamkan kebakaran lahan gambut tersebut./ANTARA - Rony Muharrman.
Petugas Kepolisian bersama Manggala Agni menyemprotkan air ke lahan gambut yang terbakar di Desa Parit Baru, Kampar, Riau, Kamis (11/07/2019). Panasnya cuaca dan kencangnya angin membuat kebakaran cepat meluas sehingga menyulitkan petugas untuk memadamkan kebakaran lahan gambut tersebut./ANTARA - Rony Muharrman.

Bisnis.com, JAKARTA Pelaku usaha kehutanan terus melakukan monitoring dan siaga situasi  lapangan secara online selama 24 jam sebagai antisipasi menghadapi musim kemarau yang diprediksi akan berlangsung hingga Oktober 2019.

Purwadi Soeprihanto, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), mengatakan hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Adapun BMKG menyampaikan bahwa musim kemarau Indonesia akan berlangsung sejak Juli - Oktober 2019 dengan puncak kekeringan diprediksi akan terjadi pada Agustus 2019.

"Kami akan mengintensifkan patroli lapangan, melakukan koordinasi dan kolaborasi intensif dengan seluruh pemangku kepentingan," kata Purwadi kepada Bisnis, Selasa (30/7/2019).

Purwadi mengatakan pascaterjadinya karhutla, para pemegang izin konsesi kehutanan telah banyak melakukan perubahan besar dalam mengantisipasi kejadian tersebut.

Dia melanjutkan, para pemegang konsesi kehutanan telah menjalankan sistem deteksi dini yang terintegrasi baik melalui citra satelit, kamera pantau, dan jaringan pemantau yang terkontrol penuh dari situation room.

Selain itu, pemegang konsesi juga melakukan pelatihan kecepatan gugus tugas untuk pemadaman di lapangan, menyediakan sarana dan prasarana untuk mengatasi karhutla yang lengkap, dan melakukan koordinasi serta kolaborasi intensif dengan satgas karhutla.

"Kami juga melakukan efektifitas dengan masyarakat dengan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), Desa Peduli Gambut, Kampung Iklim, dan Desa Bebas Api," tuturnya.

Dia menjelaskan pada intinya program-program tersebut berupa kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan budi daya lahan tanpa bakar, agroforestri, dan insentif pengembangan wilayah atau infrastruktur bagi desa-desa yang tidak ada kebakaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper