Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Incar Pertumbuhan Ekonomi 6%, Ini Dia Rekomendasi Bappenas

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyatakan bahwa impian 5 tahun ke depan mencapai pertumbuhan ekonomi 5,5% sampai 6% adalah dengan memperkuat manufaktur, ekonomi digital, industri kreatif, dan pariwisata.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro (kedua kanan) dan Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan (kedua kiri) dalam Press Conference Indonesia Development Forum 2019, di Jakarta, Senin (22/7/2019). Bisnis/Gloria F.K. Lawi.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro (kedua kanan) dan Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan (kedua kiri) dalam Press Conference Indonesia Development Forum 2019, di Jakarta, Senin (22/7/2019). Bisnis/Gloria F.K. Lawi.

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyatakan bahwa impian 5 tahun ke depan mencapai pertumbuhan ekonomi 5,5% sampai 6% adalah dengan memperkuat manufaktur, ekonomi digital, industri kreatif, dan pariwisata.

Dalam Indonesia Development Forum (IDF) 2019, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro menyatakan perlambatan sektor manufaktur saat ini membuat Indonesia terjebak pada pertumbuhan ekonomi 5% atau middle income trap.

Dalam 5 tahun ke depan, kata Bambang, selain mencoba mengembangkan manufaktur, pemerintah akan memperkuat sektor ekonomi digital, pariwisata, dan industri kreatif.

"Mayoritas tenaga kerja masih terserap di sektor informal. Ke depannya kita perlu lingkungan kerja yang inklusif," terang Bambang di JCC, Senin (22/7/2019).

Bambang menyebut dengan strategi itu, Bappenas membidik kesenjangan pengangguran pada 5 tahun mendatang bisa turun dari posisi 9,41% menjadi 5%. Dia juga berharap pertumbuhan ekonomi 2024 bisa mencapai 5,5% sampai 6%.

"Nanti pertumbuhan kita harapkan pada 2024 sudah diseputaran 5,5% sampai 6," ungkapnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik menyebut tingkat kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan pada Maret 2019 menjadi 25,14 juta orang. Angka ini dibandingkan dengan September menurun 529.900 orang.

Jika dibandingkan dengan Maret 2018, jumlah penduduk miskin juga turun 805.100 orang.

Adapun penyebaran penduduk miskmlin menurut pulau pada Maret 2019 berada di wilayah Papua dan Maluku sebesar 20,91%.

Dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di Pulau Jawa sebesar 12,72 juta orang. Sementara itu, jumlah penduduk miskin rendah berada di Kalimantan sebesar 0,97 juta orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper