Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Punya Pilihan, Banyak Warga Hong Kong Tempati Rumah Angker

Berdasarkan riset Squarefoot.com terhadap 1.001 penduduk Hong Kong pada Mei 2019, sebanyak 54 persen menyatakan lebih memilih membeli properti yang pernah menjadi lokasi pembunuhan, bunuh diri, atau pernah ada orang mati.
Tai Po Waterfront Park di Tai Po, Hong Kong/News.com.au
Tai Po Waterfront Park di Tai Po, Hong Kong/News.com.au

Bisnis.com, JAKARTA — Sebagai wilayah dengan harga hunian tertinggi di dunia, sebagian penduduk Hong Kong nyaris tidak punya pilihan untuk memiliki rumah sendiri. Salah satu yang menjadi pilihan adalah menghuni rumah yang dinilai angker karena potongan harganya yang cukup besar.

Berdasarkan riset Squarefoot.com terhadap 1.001 penduduk Hong Kong pada Mei 2019, sebanyak 54 persen menyatakan lebih memilih membeli properti yang pernah menjadi lokasi pembunuhan, bunuh diri, atau pernah ada orang mati.

Alasannya, rumah yang pernah menjadi lokasi kematian seseorang memiliki potongan harga yang cukup signifikan hingga 37 persen sehingga menarik bagi penduduk Hong Kong, terutama bagi mereka yang baru memiliki pekerjaan.

Riset ini juga menunjukkan bahwa hunian bekas kematian seseorang rata-rata menarik perhatian penduduk yang berusia di bawah 40 tahun. Di Hong Kong, hunian berhantu terkait dengan kematian seperti pembunuhan, bunuh diri, dan kematian biasa, pastinya akan mendapatkan diskon besar.

Bagi orang Tionghoa, ada kepercayaan yang terkait feng shui. Mereka percaya bahwa lingkungan eksternal memiliki efek terhadap keberuntungan dan kekayaan orang yang tinggal dalam hunian.

Pada 10 Juni 2019, apartemen dengan tiga kamar tidur di Taikoo Shin terjual dengan harga sekitar US$6.900 atau Rp96 juta. Lima tahun yang lalu, pernah ada pria yang mati setelah melompat dari apartemen ini.

Harga tersebut hanya sepertiga dari rata-rata harga hunian yang ada di bangunan yang sama.

Selain itu, sebuah apartemen di New Territories juga dijual dengan harga hanya 3 juta dolar Hong Kong atau setara dengan Rp5,30 miliar. Harganya 30 persen lebih rendah dari harga rata-rata pasaran.

Turunnya harga hunian itu dikarenakan kasus pemilik apartemen yang menggantung dirinya dalam hunian itu.

Potongan harga itu cukup besar dan menarik, mengingat harga hunian di Hong Kong saat ini mencapai sekitar Rp7,70 miliar untuk yang luasnya hanya 40 meter persegi.

Untuk dapat mengumpulkan uang sebanyak itu, rata-rata penduduk Hong Kong harus mengumpulkan penghasilannya selama 20 tahun—21 tahun supaya bisa membeli rumah sendiri, dengan catatan tidak ada pengeluaran lainnya.

Hal itu tentunya sangat berat bagi penduduk Hong Kong, apalagi yang baru saja bekerja dengan penghasilan yang belum memadai.

Hunian-hunian angker itu saat ini telah terdaftar di squarefoot.com.hk dengan perincian yang tak hanya menampilkan harga jual dan ukuran hunian, tetapi juga harga asli hunian itu dan penyebab hunian itu menjadi angker.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper