Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebocoran Hidrolik, Garuda Pengangkut Calon Jamaah Haji Putar Balik ke Sultan Hasanuddin

Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 1114 yang mengangkut calon jamaah haji kemarin putar balik ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Teknisi bersiap memeriksa pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia, di Garuda Maintenance Facility AeroAsia, bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/3/2019)./Reuters-Willy Kurniawan
Teknisi bersiap memeriksa pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia, di Garuda Maintenance Facility AeroAsia, bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/3/2019)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 1114 yang mengangkut calon jamaah haji kemarin putar balik ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.

Pesawat kembali ke Makassar karena ada masalah teknis yakni kebocoran hidrolik.

“Pesawat yang berangkat sesuai jadwal pukul 19.05 WITA, setelah terbang 2,5 jam round to base karena masalah teknis hydraulic leak (kebocoran hidrolik),” kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan di Jakarta, Rabu (17/7/2019).

Ikhsan mengatakan pesawat tersebut kembali tiba di Makassar sekitar pukul 00.30 WITA. Sementara itu, jamaah kloter 14 tersebut sudah diberangkatkan kembali dari Makassar pada pukul 06.00 WITA dengan menggunakan pesawat bekas kloter 13.

Sebelumnya, Kepala Daerah Kerja Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Jauhari mengonfirmasi terjadi penundaan penerbangan pesawat pengangkut jamaah calon haji asal Indonesia ke Madinah.

Jauhari menjelaskan, pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut jamaah haji menuju Madinah, mengalami masalah teknis.

"Akibatnya, pesawat tersebut terpaksa kembali ke bandara asal di Makassar dan mengalami keterlambatan,” katanya.

Hal itu berdampak pada penyediaan akomodasi dan katering jamaah kloter UPG 14.

Koordinasi terkait perubahan tersebut telah dilakukan oleh berbagai pihak terkait, sehingga tidak berdampak buruk bagi ibadah jamaah. 

Dari sisi katering misalnya, jika tidak dilakukan koordinasi maka makanan akan terlanjur disediakan padahal jamaah telat datang.

Selain itu, koordinasi dilakukan agar keterlambatan pesawat Garuda ini tak berdampak pada waktu penyewaan hotel. 

"Layanan akomodasi basisnya adalah kedatangan. Jika mengacu pada jadwal awal, tentu check out-nya juga lebih cepat. Maka kami mengantisipasi berupa reploting agar hak jamaah untuk melaksanakan arbain terpenuhi," kata Jauhari.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper