Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Serapan Anggaran Kemenperin 2018 Capai 92 Persen

Realisasi serapan anggaran Kementerian Perindustrian pada tahun lalu kembali menurun.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kedua kanan) mengikuti Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7/2019)./ANTARA-Muhammad Adimaja
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kedua kanan) mengikuti Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7/2019)./ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – Realisasi serapan anggaran Kementerian Perindustrian pada tahun lalu kembali menurun. Penurunan realisasi tersebut telah terjadi sejak 2016.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Rapat Kerja dengan Anggota Komisi VI DPR mengatakan realisasi serapan anggaran kementerian pada tahun lalu adalah 92,28% atau senilai Rp2,62 triliun. Adapun, pagu anggaran Kemenperin pada tahun lalu mencapai Rp2,84 triliun.

Realisasi serapan anggaran Kemenperin secara konsisten menurun sejak 2016. Selain itu, baik nilai pagu dan realisasi serapan anggaran pada tahun lalu lebih kecil dari 2016.

Kendati demikian, Airlangga mengatakan realisasi anggaran Kemenperin berada di atas rata-rata realisasi serapan anggaran nasional yakni 91,76%. Kemenperin, ujarnya, akan berusaha meningkatkan serapan anggaran pada tahun ini.

“Kemenperin tetap melakukan upaya-upaya lebih lanjut untuk terus meningkatkan kinerja anggaran Kemenperin di tahun anggaran 2019,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/7/2019).

Airlangga mengklaim pihaknya berhasil menyelenggarakan prioritas seperti program penumbuhan dan pengembangan industri, pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri dan dukungan manajemen, program pengembangan teknologi dan kebijakan industri, serta program penumbuhan dan pengembangan industri kecil dan menengah (IKM).

Sekretaris Jenderal Kemenperin Harris Munandar mengatakan ada sedikit penurunan realisasi serapan anggaran Kementerian, tetapi masih di level 92%. Harris menjelaskan tingginya serapan pada 2016 disebabkan oleh turunnya pagu anggaran dari tahun sebelumnya secara drastis.

“Kami bisa mencairkan, artinya merealisasikan anggaran. Ada penghematan, sehingga memang kelihatannya naik agak lumayan,” ujarnya kepada Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper