Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Tepung Terigu Masih Loyo, Ini Sebabnya

Permintaan tepung terigu Indonesia,  baik untuk pasar domestik dan internasional, masih belum menunjukkan tren yang menggembirakan.
Gandum dan tepung terigu. /Istimewa
Gandum dan tepung terigu. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Permintaan tepung terigu Indonesia,  baik untuk pasar domestik dan internasional, masih belum menunjukkan tren yang menggembirakan.

 Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Ratna Sari Loppies mengatakan, konsumsi komoditas tersebut di dalam negeri masih menunjukkan pelambatan.

Sepanjang kuartal I/2019, pertumbuhan konsumsi domestik hanya tumbuh 0,40% secara year on year menjadi 1,67 juta ton. 

“Sementara itu, pada kuartal II/2019 saya belum melihat adanya penguatan permintaan. Namun, untuk berapa persen pertumbuhan permintaan pada kuartal II/2019, saya belum punya datanya," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (18/7/2019).

Dia menyebutkan, turunnya permintaan dalam negeri disebabkan oleh adanya momentum Pemilihan Umum 2019 dan segala bentuk dinamika politiknya hingga pengujung semester I/2019. Kondisi itu membuat konsumsi masyarakat menjadi terkoreksi.

Sementara itu, untuk kinerja ekspor tepung terigu sepanjang Januari--Maret 2019, tercatat turun 53,2% secara tahunan menjadi 2.550 ton. Secara persentase penurunan volume ekspor paling besar menuju ke Filipina dengan turun 90,7% secara tahunan menjadi 384 ton  dan Korea Selatan yang turun 85,9% menjadi 145 ton.

“Kondisi perekonomian global yang lesu turut mempengaruhi permintaan tepung terigu,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper