Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Undang Lima Kepala Daerah, Jokowi Gelar Ratas Pengembangan Pariwisata

Kelima kepala daerah tersebut adalah Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Presiden terpilih Joko Widodo /ANTARA FOTO-Hafidz Mubarak A
Presiden terpilih Joko Widodo /ANTARA FOTO-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas pengembangan detinasi pariwisata prioritas dengan mengundang lima kepala daerah.

Kelima kepala daerah tersebut adalah Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Dalam hal ini, Presiden Jokowi mengatakan pemerintah akan memberikan prioritas untuk empat destinasi dari 10 destinasi Bali Baru yang sudah ditetapkan dan satu destinasi unggulan yakni Manado dari lima destinasi unggulan yang ada.

“Saya sudah kunjungi beberapa daerah dan lihat langsung progres dan pengembangan destinasi wisata. Pertama saya pergi ke Mandalika, Toba, Manado, Labuan Bajo, saya enggak ke Borobudur karena sudah pernah bolak-balik ke sana, sudah tau masalahnya,” ujarnya saat membuka rapat terbatas Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas di Kantor Presiden, Senin (15/7/2019).

Berdasarkan pengamatannya saat meninjau lokasi-lokasi tersebut, Jokowi menyebutkan persoalan yang masih kentara adalah pada pengaturan dan pengendalian tata ruang, konektivitas, fasilitas dasar, sumber daya manusia, atraksi, dan promosi yang terbatas.

“Berkaitan akses konektivitas menuju destinasi wisata. Saya lihat infrastruktur masih banyak yang perlu dibenahi, baik berupa terminal airport, runway yang masih kurang panjang, konektivitas jalan menuju ke tujuan wisata, dan berkaitan dengan dermaga pelabuhan,” jelasnya.

Dia juga menyinggung soal perlunya peningkatan kapasitas bagi sumber daya manusia di sekitar destinasi pariwisata sehingga mampu menghadirkan pelayanan maksimal bagi wisatawan, baik dari sisi keramahan di budaya kerja, budaya melayani, hingga budaya kebersihan.

Selain itu, Jokowi mengungkapkan atraksi di sejumlah destinasi pariwisata, di luar destinasi unggulan, diakuinya masih kurang sehingga masa kunjungan wisatawan yang semula pendek bisa diperpanjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper