Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiket Pesawat Murah Sulit Didapat, Ini Penjelasan Kemenko Perekonomian

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan rata-rata penerbangan Citilink kemarin sudah penuh karena dipesan jauh-jauh hari sebelumnya.
Pesawat komersial maskapai Citilink mendarat di landasan Yogyakarta International Airport (YIA)./ANTARA FOTO -Andreas Fitri Atmoko
Pesawat komersial maskapai Citilink mendarat di landasan Yogyakarta International Airport (YIA)./ANTARA FOTO -Andreas Fitri Atmoko

Bisnis.com, JAKARTA – Kemenko Perekonomian menanggapi keluhan masyarakat yang tidak memperoleh tiket murah untuk jadwal penerbangan 11 Juli, hari pertama saat penyediaan tiket dengan harga 50% dari tarif batas atas berlaku.

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan rata-rata penerbangan Citilink kemarin sudah penuh karena dipesan jauh-jauh hari sebelumnya.

Menurut dia, pada pola reservasi tiket penerbangan murah, ada jarak antara date of issued (waktu pembelian tiket) dan date of travel (waktu bepergian), yakni rata-rata 30 hari. Ditambah lagi, pekan ini bertepatan dengan minggu terakhir masa libur sekolah.

Dia menyebutkan, dari 62 rute penerbangan Citilink yang didedikasikan untuk tiket murah, hanya 34 yang masih menyediakan kursi kosong.

“Dari 34 itu, tiket murah yang tersedia untuk flight kemarin hanya 411 seat,” katanya, Jumat (12/7/2019).

Susiwijono memberi contoh rute penerbangan Citilink Solo-Cengkareng dengan jadwal kemarin pukul 13.50 WIB, alokasi tiket murah 54 kursi (30 persen dari kapasitas pesawat 180 kursi) habis terjual.

Seperti diketahui, Citilink menerapkan sistem 'first come, first serve' atau siapa pesan dulu, dia dapat. Tiket murah itu diberi kode BCLN.

Di sisi lain, pemerintah mewaspadai potensi penyalahgunaan oleh calo dengan cara memborong tiket murah untuk kemudian dijual lagi dengan harga normal.

“Nanti akan ada conditional [ketentuan khusus] di situ, misalkan mau mengubah nama [penumpang], akan dikenai biaya lebih mahal,” kata Susiwijono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper