Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cadangan Minyak Indonesia hanya 0,2 Persen Cadangan Dunia

Cadangan minyak Indonesia hanya setara dengan 0,2% cadangan minyak global. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi teknologi untuk memaksimalkan produksi, sekaligus efisiensi operasional hulu migas.
Kilang Minyak/Bloomberg
Kilang Minyak/Bloomberg

Bisnis.com, SEMARANG—Cadangan minyak Indonesia hanya setara dengan 0,2 persen cadangan minyak global. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi teknologi untuk memaksimalkan produksi, sekaligus efisiensi operasional hulu migas.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial, cadangan minyak Indonesia pun tidak lagi membanggakan, karena hanya memiliki 0,2 persen dari total cadangan dunia, atau sebesar 3,2 miliar barrel.

Untuk gas bumi, Indonesia memiliki cadangan terbukti sebesar 1,53 persen dari total cadangan dunia, atau sebesar 97,5 miliar kaki kubik.

Di sisi lain, tantangan utama yang dihadapi industri migas saat ini ialah turunnya produksi, rendahnya temuan cadangan baru, dan Reserve Replacement Ratio yang belum terpenuhi.

“Agar sektor migas tetap berkontribusi terhadap perekonomian nasional, diperlukan inovasi teknologi yang mampu menjawab tantangan tersebut,” tuturnya dalam acara Forum Fasilitas Produksi Migas (FFPM), Selasa (9/7/2019) di Semarang.

Salah satu inovasi yang dilakukan oleh ESDM adalah pembangunan satu data migas yang terintegrasi, sehingga memudahkan display dan inventarisasi data subsurface secara online.

Adanya satu data migas yang terintegrasi diharapkan akan meningkatkan akuntabilitas dan kredibilitas data migas untuk kebutuhan pengambil keputusan serta peningkatan investasi migas.

Ego menyampaikan, revolusi industri 4.0 telah masuk ke segala lini usaha hulu migas, mulai dari kegiatan eksplorasi sampai dengan produksi. Teknologi digital akan membantu pengelolaan industri migas secara efektif, efisien dan transparan.

Mengutip kajian International Energy Agency (IEA), penerapan digital teknologi secara menyeluruh di industri migas mampu menurunkan biaya produksi sebesar 10 persen-20 persen, sekaligus meningkatkan sumber daya 5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper