Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ubah Sampah Jadi Energi, Kemenperin Targetkan 12 PLTSa

PT Pembangkit Listrik Negara (Persero) (PLN) menargetkan penggunaan pelet untuk campuran batu bara di PLTU Jeranjang, Lombok, mencapai sebanyak 5% dari kebutuhan total batu bara. Apa tanggapan Kemenperin?
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) saat pelaksanaan kegiatan strategis daerah optimalisasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (15/1/2019)./ANTARA-Risky Andrianto
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) saat pelaksanaan kegiatan strategis daerah optimalisasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (15/1/2019)./ANTARA-Risky Andrianto

Bisnis.com, MALANG – PT Pembangkit Listrik Negara (Persero) (PLN) menargetkan penggunaan pelet untuk campuran batu bara di PLTU Jeranjang, Lombok, mencapai sebanyak 5% dari kebutuhan total batu bara. Apa tanggapan Kemenperin?

Kepala Pusat Industri Hijau Kemenperin Teddy Sianturi mengatakan pihaknya sedang berusaha unutk membuat bahan bakar dari sampah dengan melakukan dekomposisi termokimia melalui proses pemanasan dengan—tanpa atau sediki—oksigen atau reaksi kimia lainnya (Pirolisis).

Teddy berujar, pihaknya menargetkan akan ada 12 Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang akan dibangun hingga 2025. “[Kemenperin] sangat mendukung [iisiasi PLN} karena program kami ada RDF [refused derive fuel] pada kiln di industri semen,” ucapnya kepada Bisnis, Kamis (4/7/2019).

Namun demikian, Teddy sependapat dengan pernyataan bahwa pengubahan sampah menjadi energi seharusnya hanya sampah yang bisa  didaur ulang (BDU) atau tidak ada nilainya seperti kemasan plastik multi-layer, kantong plastik, dan residual plasticwaste.

Adapun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sedang mengembangkan penggunaan sampah plastik sebagai bahan campuran pembuatan jalan.

Seperti diberitakan Bisnis, Pelaksana Tugas Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan, perseroan menargetkan penggunaan pelet untuk campuran batu bara di PLTU Jeranjang mencapai 5%. Penggunaan pelet lebih murah dibandingkan batu bara. Sebagai gambaran, harga batu bara mencapai Rp700 per kg, sedangkan harga pelet hanya Rp300 per kg.

Pelet tersebut merupakan hasil pengolahan sampah di Klungkung, Bali. Kegiatan ini merupakan program unggulan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indonesia Power yakni Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) yang memberdayakan masyarakat sekitar dengan mengolah sampah menjadi pellet untuk bahan bakar kompor memasak.

Pemanfaatan pelet kemudian juga digunakan sebagai campuran batubara low rank untuk energi primer pembangkit listrik. "Saat ini masih dalam tahapan uji coba."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper