Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Kembangkan Industri Kelapa Sawit

Kementerian menilai hal tersebut akan mendorong terjadinya diversifikasi produk yang berbasis sumber daya alam lokal di Provinsi Riau.
Ilustrasi kelapa sawit/Reuters-Samsul Said
Ilustrasi kelapa sawit/Reuters-Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian meresmikan penggunaan Kantor dan Laboratorium Balai Pengembangan Produk dan Standardisasi Industri (BPPSI) di Pekanbaru.

Kementerian menilai hal tersebut akan mendorong terjadinya diversifikasi produk yang berbasis sumber daya alam lokal di Provinsi Riau.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Ngakan Timur Antara mengatakan salah satu komoditas yang akan dikembangkan adalah kelapa sawit. Menurutnya, ada dua sektor yang dapat dikembangkan pada sektor hilir industri kelapa sawit yakni oleopangan dan oleokimia.

“Dari peluang yang masih sangat terbuka tersebut, semakin menunjukkan peranannya dalam perekonomian nasional dengan menghasilkan produk bernilai tambah tinggi melalui hilirisasi produk turunan kelapa sawit,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (1/7/2019).

Kementerian mencatat luas area perkebunan kelapa sawit di Riau sebesar 2,8 juta hektare atau 19,8% dari total perkebunan sawit nasional. Adapun, perkebunan tersebut menghasilkan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) sebanyak 9 juta ton per tahun atau 24% dari total volume ekspor. 

Ngakan menguraikan balai tersebut akan meneliti mengenai pengembangan produksi oleopangan pada industri antara dan industri hilir kelapa sawit. Pada produk oleokimia, pihaknya akan meneliti produksi seluruh sektor oleokimia dan produksi biofuel antara.

BPPSI Riau, ujarnya, juga akan berkolaborasi dengan perguruan tinggi dan pemangku kepentingan lokal dalam menerapkan teknologi dan inovasi di skala lokal. Menurutnya, kolaborasi semua pihak terkait akan menjadi kunci untuk pengembangan industri dan SDM industri ke depan, terutama dalam mengantisipasi era industri 4.0.

“Kemenperin sebagai inisiator roadmap Making Indonesia 4.0, akan terus mengupayakan kolaborasi dengan seluruh pihak terkait sehingga roadmap tersebut akan terimplementasikan dengan baik,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar berujar pihaknya akan mendorong pengembangan industri pengolahan yang ada di provinsi Riau. Menurutnya, potensi untuk pengembangan produk industri melalui hilirisasi dan diversifikasi produk di Riau akan semakin diperlukan.

Adapun, Produk Domestik Regional Bruto Riau tertulis bahwa sektor industri merupakan kontributor terbesar kedua (24,52%) usaha daerah setelah pertambangan dan penggalian (27,82%).

"Potensi sumber daya alam (SDA) di Indonesia masih sangat tinggi dan bervariasi, sehingga menjadi peluang untuk dapat diolah lebih lanjut menjadi berbagai produk industri yang bernilai tambah melalui pengembangan dan diversifikasi produk industri,” tuturnya.

Haris mengutarakan peran BPPSI sebagai pelaksana teknis sektor perindustrian di daerah harus ditingkatkan.  Menurutnya, salah satu cara meningkatkan peran tersebut adalah dengan meningkatkan sarana dan prasarana perkantoran yang lebih representatif dan laboratorium pengujian yang memenuhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper