Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Lebaran, PLN Nyalakan 20 Pembangkit

Namun, pasca-Lebaran beban puncak telah meningkat menjadi 23.000 MW meskipun belum berada pada kondisi normal.
Pekerja berkeliling saat melakukan pemeliharaan rutin di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Grati di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (21/3/2019)./ANTARA-Widodo S Jusuf
Pekerja berkeliling saat melakukan pemeliharaan rutin di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Grati di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (21/3/2019)./ANTARA-Widodo S Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA — Beban puncak kelistrikan sistem Jawa-Bali pasca-Lebaran 2019 adalah sebesar 23.000 MW atau masih di bawah rata-rata kondisi normal yang sebesar 27.000 MW. Artinya, saat ini masih ada cadangan sistem kelistrikan sebesar 11.716 MW pada Sistem Jawa-Bali. 

Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan beban puncak kelistrikan pasca lebaran berangsur-angsur mulai menunjukkan peningkatan. Adapun sebelumnya, selama Lebaran 2019, beban puncak hanya berada pada kisaran 17.179 MW. Namun, pasca-Lebaran beban puncak telah meningkat menjadi 23.000 MW meskipun belum berada pada kondisi normal. 

Beban puncak kelistrikan sistem Jawa-Bali selama lebaran 2019 mengalami penurunan sebesar 62% atau sekitar 10.637 MW dibanding kemampuan pasokan daya mampu. Sementara itu, jika dibandingkan dengan hari normal, beban puncak turun sekitar 37% atau dari 27.000 MW menjadi 17.179 MW. Daya mampu kelistrikan sistem Jawa-Bali yakni sebesar 34.716 MW.

Dwi Suryo memprediksi beban puncak akan kembali pada rata-rata kondisi normal pada minggu keempat Juni 2019. 

"Jadi potensi untuk peningkatan masih memungkinkan untuk beberapa hari ke depan," katanya kepada Bisnis, Rabu (12/6/2019). 

Seiring dengan adanya peningkatan beban puncak, beberapa pembangkit listrik yang sebelumnya menjadi cadangan panas kembali beroperasi sesuai permintaan Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B) Gandul.

Sebelumnya, pemadaman dilakukan pada 20 pembangkit yang berada di sistem kelistrikan Jawa-Bali berkapasitas total 10.000 MW selama lebaran lantaran tidak beroperasinya sejumlah industri. 20 pembangkit yang dipadamkan tersebut menggunakan tenaga gas dan uap. 

Pemilihan pembangkit yang akan dimatikan selama Lebaran disesuaikan dengan kebutuhan beban yang rendah. 

"Pembangkit yang tadinya tidak dioperasikan secara bertahap beroperasi kembali sesuai kondisi kenaikan beban pasca-Idulfitri," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper