Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Lebaran, Konsumsi Listrik Belum Normal

PT PLN (Persero) sudah mulai mengantipasi peningkatan beban puncak dengan menghidupkan sejumlah pembangkit yang sebelumnya dipadamkan.
Pelanggan memeriksa jaringan listrik PLN di salah satu Rusun di Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Pelanggan memeriksa jaringan listrik PLN di salah satu Rusun di Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian ESDM memperkirakan konsumsi listrik di area Jawa dan Bali baru normal pada 2 pekan ke depan, setelah merosot di sekitar libur Lebaran.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana memprediksi beban puncak kelistrikan sistem Jawa Bali kembali normal atau sebesar 27.000 MW pada minggu keempat Juni 2019 setelah sejumlah industri dan bisnis beroperasi normal. 

Menurutnya, PT PLN (Persero) sudah mulai mengantipasi peningkatan beban puncak dengan menghidupkan sejumlah pembangkit yang sebelumnya dipadamkan. Beberapa pembangkit saat ini masih dalam kondisi siaga memenuhi permintaan kebutuhan listrik dari Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B) Gandul. 

Rida memastikan kondisi kelistrikan akan aman dan normal saat peningkatan konsumsi listrik terjadi. 

"Senin depan kami sudah antisipasi, kalau beban sudah naik akan hidupkan pembangkit," katanya kepada Bisnis, Rabu (12/6/2019). 

Sementara, berdasarkan rilis Tim Posko Nasional Sektor ESDM, ketenagalistrikan nasional menjelang arus balik juga dalam kondisi aman dan normal dengan daya mampu pasok pengusahaan PLN tercatat sebesar 40.363 MW dan beban puncak 25.627,47 MW sehingga masih ada cadangan sistem 14.735,54 MW atau mencapai 57,5%. Beberapa sistem dalam kondisi siaga yakni Nias, Lombok, dan Bima.

Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan beban puncak kelistrikan pasca lebaran berangsur-angsur mulai menunjukkan peningkatan. Adapun sebelumnya, selama lebaran 2019, beban puncak hanya berada pada kisaran 17.179 MW. Namun, pasca lebaran beban puncak telah meningkat menjadi 23.000 MW meskipun belum berada pada kondisi normal. 

Dwi Suryo memprediksi beban puncak akan kembali pada rata-rata kondisi normal pada minggu keempat Juni 2019. 

"Jadi potensi untuk peningkatan masih memungkinkan untuk beberapa hari ke depan," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper