Bisnis.com, JAKARTA--Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub menilai penurunan jumlah pesawat yang beroperasi selama masa angkutan Lebaran disebabkan oleh maskapai yang melakukan heavy maintenance terhadap pesawatnya.
Kendati demikian, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti memastikan jumlah unit pesawat yang dilakukan heavy maintenance tidak terlalu banyak. Berdasarkan laporan yang diterima hanya sebanyak 43 unit untuk seluruh maskapai nasional.
"Kalau [pesawat] yang heavy maintenance tidak bisa dipakai dulu. Namun, alhamdulillah selama angkutan Lebaran kemarin tidak ada masalah berat," kata Polana, Senin (10/6/2019).
Dia menambahkan total pesawat yang dioperasikan selama masa angkutan Lebaran 2019 mencapai 547 unit. Adapun, Garuda Indonesia merupakan maskapai yang mengoperasikan pesawat terbanyak, yakni sebanyak 140 unit.
Dari total pesawat tersebut, lanjutnya, sudah di luar dari Boeing 737 Max 8 yang sedang dilarang terbang (grounded), mencapai 11 unit. Perinciannya, 10 unit dioperasikan oleh Lion Air, sedangkan 1 unit sisanya merupakan milik Garuda Indonesia.
Polana menuturkan pesawat yang harus dilakukan heavy maintenance bersifat rutin dan tidak bisa ditunda. Perawatan tersebut lebih bersifat periodik tergantung pada usia pesawat, bukan karena ada kerusakan berat.
Pihaknya menyebut dari 43 unit pesawat yang mengalami heavy maintenance, Lion Air merupakan maskapai yang berkontribusi paling besar, yakni sebanyak 16 unit.
"Itu normal kok, pesawat memang ada waktunya harus dipelihara," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel