Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program BUN500 Kementan Masih Hadapi Kendala

Program penyediaan bibit unggul komoditas perkebunan BUN500 masih menghadapi kendala dalam pelaksanaan. Calon lahan dan petani yang belum siap serta biaya transportasi yang terlalu besar adalah segelintir kendala dalam implementasi program ini.
Menko Perekonomian Darmin Nasution (tengah) didampingi Dirjen Perkebunan Kementan Kasdi Subagyono (kedua kiri), Ketua Umum Gapkindo Moenardji Soedargo (kedua kanan) Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kemendag Kasan Muhri (kanan) dan Deputi Bidang Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro memberikan keterangan pers, di Jakarta, Senin (25/2/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Menko Perekonomian Darmin Nasution (tengah) didampingi Dirjen Perkebunan Kementan Kasdi Subagyono (kedua kiri), Ketua Umum Gapkindo Moenardji Soedargo (kedua kanan) Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kemendag Kasan Muhri (kanan) dan Deputi Bidang Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro memberikan keterangan pers, di Jakarta, Senin (25/2/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Program penyediaan bibit unggul komoditas perkebunan BUN500 masih menghadapi kendala dalam pelaksanaan. Calon lahan dan petani yang belum siap serta biaya transportasi yang terlalu besar adalah segelintir kendala dalam implementasi program ini.

Guna menanggulangi permasalahan ini, Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian bakal membangun sentra-sentra pembibitan di kawasan perkebunan sehingga memudahkan logistik kepada petani.

"Logistik benih akan dibangun di sentra-sentra perkebunan, sehingga benih unggul tersebut mudah untuk didistribusikan dan tidak membutuhkan biaya yang besar,” tutur Direktur Jenderal Perkebunan Kasdi Subagyono dalam keterangannya, Minggu (9/6/2019).

Kasdi menambahkan sebagai upaya untuk mewujudkan ketersediaan benih unggul program BUN500, akan dilakukan pembangunan kebun sumber benih dalam bentuk kebun entres maupun kebun induk penghasil biji selama kurun waktu 2020-2024. Diharapkan program yang telah direncanakan akan dapat dicapai dengan baik mulai dari mutu teknik maupun mutu genetik benih yang dihasilkan.

"Penyediaan logistik benih dapat dilakukan dengan dua metode yaitu swakelola dan non-swakelola," ungkapnya.

Melalui metode swakelola, penyediaan benih dilakukan oleh instansi pemerintah bekerja sama dengan kelompok masyarakat. Sedangkan penyediaan benih non-swakelola dilakukan oleh pihak ketiga dalam hal ini penyedia atau penangkar benih.

Kasdi menerangkan sebagai upaya untuk menyukseskan Program BUN500, telah tersedia lokasi kawasan pengembangan tanaman perkebunan yang tersebar di berbagai provinsi. Ketersediaan kebun benih sumber pada lokasi pengembangan didukung dengan adanya kebun pembenihan.

"Kebun pembenihan akan memproduksi benih dari kebun sumber benih menjadi benih sebar yang siap digunakan oleh petani. Kebun pembenihan dapat dibangun pada lokasi yang sama dengan kebun benih sumber atau diluar lokasi kebun benih sumber," terang Kasdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper