Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Diadang Cuaca Buruk, ASDP Kupang Tetap Layani Arus Balik

ASDP NTT tetap melayani arus balik Idulfitri 1440 H untuk semua rute pelayaran di provinsi berbasis kepulauan itu.
Ilustrasi - Sejumlah pengendara kendaraan bermotor menumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) menyeberangi Sungai Kapuas di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (15/5/2019)./ANTARA-Jessica Helena Wuysang
Ilustrasi - Sejumlah pengendara kendaraan bermotor menumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) menyeberangi Sungai Kapuas di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (15/5/2019)./ANTARA-Jessica Helena Wuysang

Bisnis.com, KUPANG - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Kupang, Nusa Tenggara Timur, tetap melayani arus balik Idulfitri 1440 H untuk semua rute pelayaran di provinsi berbasis kepulauan itu.

"Kami tetap membuka pelayaran sesuai dengan jadwal pada rute masing-masing hingga saat ini," kata Kepala Cabang PT. ASDP Kupang Burhan Z kepada Antara di Kupang, Sabtu (8/6/2019).

Dia mengatakan hal tersebut berkaitan dengan kesiapan dari PT  ASDP Kupang soal arus balik lebaran yang beberapa rute masih ditutup karena dihadang cuaca buruk berupa gelombang besar dan angin kencang.

Salah satu rute penyeberangan  yakni rute Kupang-Sabu Raijua yang masih ditutup akibat  gelombang tinggi. Dia menambahkan bahwa walaupun tetap memberikan pelayanan tetapi tetap memperhatikan cuaca di laut saat arus mudik.

"Kami tetap berpatokan pada imbauan dari BMKG dan Syahbandar. Kalau ada larangan ya kami tutup, kalau sudah aman kami buka kembali," ujar dia.

Pihaknya tidak ingin mengambil risiko jika membuka penyeberangan saat cuaca buruk karena akan berdampak buruk bagi pelayaran. Saat ini kata dia sejumlah pemudik sudah mulai kembali ke Kupang, setelah berlibur ke kampung halaman.

Namun kata dia jumlahnya belum signifikan, karena prediksi ASDP puncak arus mudik terjadi pada H+4 atau pada Minggu (9/6) besok. BMKG Stasiun El Tari Kupang  menyatakan bahwa cuaca buruk di perairan NTT dipicu perbedaan tekanan udara antara Australia dan Asia.

Kondisi itu diperkirakan akan berlangsung hingga Agustus 2019, kecuali ada gangguan di wilayah Australia yang mengganggu konsentrasi angin yang melewati wilayah NTT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper