Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang: Ketegangan Perdagangan AS - China Harus Segera Diselesaikan

Problem perdagangan antara Amerika Serikat dan China dinilai perlu segera diselesaikan guna merealisasikan pemulihan ekonomi global.
Perang dagang AS China/istimewa
Perang dagang AS China/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Problem perdagangan antara Amerika Serikat dan China dinilai perlu segera diselesaikan guna merealisasikan pemulihan ekonomi global.

Menteri Keuangan Jepang Taro Aso mengatakan pemulihan ekonomi global diharapkan bisa terjadi pada semester kedua 2019. Namun, ketegangan yang hadir dalam perdagangan kedua negara tersebut memunculkan ketidakpastian.

Bila tidak diselesaikan segera, jelasnya, problem itu dikhawatirkan dapat merusak kepercayaan pasar terhadap prospek ekonomi global.

“Ekonomi global dihadapkan pada berbagai risiko. Tetapi pertumbuhan global kemungkinan akan pulih pada paruh kedua tahun ini hingga tahun depan,” kata Aso kepada wartawan pada pertemuan pertemuan Group of 20 atau G-20, di Fukuoka, Jepang, seperti dikutip Reuters, Sabtu (8/6/2019).

Sebagaimana dilaporkan Reuters, dokumen rancangan pernyataan resmi para pemimpin keuangan dunia dalam pertemuan G – 20 tersebut menunjukkan hal senada. Dokumen itu menyatakan bahwa ketegangan perdagangan global mengancam peningkatan yang diharapkan dalam pertumbuhan ekonomi pada tahun ini dan pada 2020.

Kendati begitu, tetapi para pembuat kebijakan masih terpecah terkait apakah kebutuhan untuk menyelesaikannya problem itu mendesak.

“Pertumbuhan global tampaknya mulai stabil dan secara umum diproyeksikan akan meningkat moderat akhir tahun ini dan memasuki tahun 2020,” demikian tertulis dalam draf pernyataan resmi tersebut yang kemungkinan akan dirilis pada Minggu, (9/6/2019). “Namun ...risikonya tetap pada penurunan. Ini termasuk, khususnya, akibat peningkatan perdagangan dan ketegangan geopolitical.”

Konsep pernyataan itu harus disetujui oleh semua pemimpin keuangan anggota G20. Terdapat sejumlah bagian dari pernyataan resmi itu yang masih berada dalam tanda kurung siku. Artinya, belum disetujui.

“Kami menegaskan kembali kesimpulan para pemimpin kami tentang perdagangan dari KTT Buenos Aires dan mengakui kebutuhan mendesak untuk menyelesaikan ketegangan perdagangan,” demikian tertulis dalam kalimat yang masih akan didiskusikan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper