Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengiriman Perdana 737 MAX Pesanan Malaysia Airlines Kemungkinan Molor

Malaysia Airlines, mengkaji kembali pesanan pesawat Boeing 737 MAX dengan seksama setelah kebijakan grounding secara global. Maskapai negeri jiran tersebut sebelumnya memesan 25 pesawat teranyar Boeing dan dijadwalkan mulai dikirim pada Juli 2020.
Boeing 737 MAX yang merupakan pesawat buatan Boeing yang paling banyak diminati. /Boeing
Boeing 737 MAX yang merupakan pesawat buatan Boeing yang paling banyak diminati. /Boeing

Bisnis.com, JAKARTA--Malaysia Airlines, mengkaji kembali pesanan pesawat Boeing 737 MAX dengan seksama setelah kebijakan grounding secara global.

Maskapai negeri jiran tersebut sebelumnya memesan jenis pesawat teranyar Boeing sebanyak 25 unit dan dijadwalkan mulai dikirim pada Juli 2020. Dengan pengkajian tersebut, pengiriman pertama kemungkinan tertunda dari jadwal awal.

"Saya kira pengiriman pertama pesawat 737 MAX akan meleset [dari jadwal]," ujar CEO Malaysia Airlines Izham Ismail seperti dikutip dari Reuters, Senin (3/6/2019).

Izham menambahkan pihaknya saat ini sedang berdiskusi dengan pabrikan pesawat yang berbasis di Chicago, Amerika Serikat tersebut.

Boeing 737 MAX yang merupakan pesawat buatan Boeing yang paling banyak diminati, dikandangkan secara global pada Maret lalu setelah kecelakaan fatal terjadi pada Ethiopian Airlines. Kecelakaan serupa sebelumnya juga terjadi pada Lion Air di Indonesia pada Oktober 2018. Dua kecelakaan ini menewaskan 346 orang secara total.

Boeing telah mengajukan pembaruan perangkat lunak ke FAA sebagai upaya agar pesawat 737 MAX diizinkan terbang kembali.

Pada April lalu, pihak Boeing mengatakan bahwa kedua kecelakaan fatal yang terjadi berdampak pada kinerja keuangan perusahaan, setidaknya mencapai US$1 miliar. Harga saham Boeing turun hingga mendekati 20% sejak kecelakaan yang menimpa Ethiopian Airlines pada Maret 2019.

Beberapa maskapai internasional meragukan bahwa pesawat 737 MAX dapat kembali mengudara pada Agustus nanti, seperti yang diperkirakan oleh beberapa maskapai AS.

Tim Clark, Presiden Direktur Emirates, mengatakan kepada jurnalis di Seoul, Korea Selatan, bahwa setidaknya membutuhkan 6 bulan untuk memulihkan pengoperasian 737 MAX karena regulator lain melakukan pemeriksaan ulang yang telah dilakukan oleh delegasi AS.

"Dalam pandangan pribadi, jika 737 MAX bisa kembali mengudara pada Natal Desember nanti, saya akan terkejut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper