Bisnis.com, JAKARTA -PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC menyebut kenaikan peringkat utang menjadi bukti kepercayaan investor global terhadap proyek-proyek yang dikerjakan.
Peringkat utang IPC meningkat, seiring dengan naiknya peringkat utang jangka panjang Indonesia versi lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P). Berdasarkan review S&P, profile kredit IPC membaik dari BB+ menjadi BBB-.
Dalam dunia investasi, peringkat BBB- dikategorikan sebagai peringkat investment grade (layak investasi). S&P merevisi penilaian atas stand-alone credit profile (SACP) IPC dari BB+ menjadi BBB-.
Penilaian ini berdasarkan pandangan bahwa kondisi perekonomian Indonesia yang lebih stabil akan mendukung perusahaan-perusahaan seperti IPC dalam meningkatkan pendapatan dan menekan gejolak arus kas (cash flow).
Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya mengapresiasi penilaian yang disematkan S&P terhadap IPC.
"Kenaikan peringkat utang tersebut menandakan kepercayaan investor global terhadap pelaksanaan proyek-proyek strategis nasional yang dilaksanakan IPC. Salah satunya pembangunan Terminal Kijing di Kalimantan Barat, untuk meningkatkan konektivitas nasional,” kata Elvyn dalam siaran pers, Sabtu (1/6/2019).
Jumat pekan lalu, S&P menaikkan peringkat utang jangka panjang Indonesia atau sovereign credit rating Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan prospek stabil. Selain itu, S&P juga menaikkan peringkat utang Indonesia jangka pendek menjadi A-2 dari A-3.
Dalam penilaiannya, S&P menyebut ekonomi Indonesia secara konsisten mengungguli negara-negara lain dengan tingkat pendapatan yang serupa. Lembaga ini optimistis dengan kebijakan Indonesia yang stabil dan pengaturan fiskal yang hati-hati, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap kuat di tahun-tahun mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel