Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha RI Siap Pasok 300 Ton Ikan Patin ke Arab Saudi

Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia menyiapkan pasokan ikan patin sebanyak 300 ton untuk mengisi pasar ekspor terutama ke Arab Saudi.
Ikan patin/Istimewa
Ikan patin/Istimewa

Bisnis.com, SURABAYA — Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia menyiapkan pasokan ikan patin sebanyak 300 ton untuk mengisi pasar ekspor terutama ke Arab Saudi.

Ketua Bidang Budidaya Patin Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia (APCI) Imza Hermawan mengatakan bahwa kebutuhan ikan patin untuk memenuhi pasar jemaah haji dan umrah di Arab Saudi diperkirakan mencapai 540 ton. Untuk itu, APCI akan menyiapkan 300 ton yang terdiri atas 150 ton ikan patin cut portion dan 150 ton filet.

“Dari jumlah yang disiapkan itu akan dikirim secara bertahap. Pada tahap pertama ekspor perdana ikan patin ini akan dikirimkan tiga kontainer atau setara 63 ton melalui Pelabuhan Tanjung Perak pada hari ini [kemarin],” ujarnya kepada Bisnis, Senin (27/5).

Dia mengatakan, upaya budi daya ikan patin dan lele di Indonesia sejauh ini berjalan baik sehingga secara produksi pada tahun lalu mampu mencapai 391.151 ton atau meningkat 22,25% dari 2017 yang hanya 319.966 ton.

“Peningkatan budi daya ini disebabkan oleh upaya penggunaan induk dan benih yang berkualitas agar Feed Conversion Ratio [FCR] juga dapat ditekan, terutama dalam meningkatkan efisiensi produksi,” imbuhnya.

Sentra penghasil patin utama berada di Jawa Timur (Tulungagung), Sumatra Utara (Serdang Bedagai), Riau (Kampar), Jambi (Batanghari, Muaro Jambi), Sumatra Selatan (Ogan Komering Ulu Timur, Musi Banyuasin, dan Ogan Komering Ilir), Lampung (Lampung Selatan, Lampung Tengah, Pringsewu), dan Kalimantan Selatan (Banjar).

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto melalui keterangan persnya mengatakan bahwa potensi pasar ekspor untuk komoditas ikan patin sangat besar apalagi di Arab Saudi impornya mengalami penurunan 85% atau hanya sekitar 4.503 ton pada 2018.

“Selama ini Arab Saudi mengimpor ikan patin dari Vietnam, tetapi karena ada isu penyakit dan pencemaran di Sungai Mekong akhirnya impor berkurang sehingga ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengisi ceruk pasar di sana,” katanya.

Berdasarkan data UN Comtrade Database International Trade Statistics, kebutuhan ikan patin secara global pada 2017 mencapai 640 juta ton dengan pasar utama AS sebesar 17%, Meksiko 9%, China 8%, Brasil 7% dan Arab Saudi 5% yang selama ini dipasok dari Vietnam dan Myanmar. Pada 2018, kebutuhan ikan patin global meningkat menjadi 641 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper