Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Ini Nasib Kawasan Industri Lebih Baik

Transaksi kawasan industri yang terjadi selama kuartal pertama pada 2019 dipicu oleh kinerja penjualan yang mengejutkan yang diekspos oleh Modern Cikande.
Modern Cikande/moderncikande.co.id
Modern Cikande/moderncikande.co.id

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar menyatakan penjualan di Jabodetabek dan Karawang pada kuartal pertama tahun ini lebih baik dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun lalu.

"Penjualan di Kawasan Industri di Jabodetabek dan Karawang sekitar 100 hektare di kuartal pertama tahun ini," tuturnya pada Bisnis, Senin (27/5/2019).

Senada dengan HKI, Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto menuturkan bahwa penjualan di pasar kawasan industri tahun ini sedikit lebih baik dibandingkan kuartal pada tahun lalu.

Berdasarkan Paparan penelitian Colliers, transaksi lahan industri yang terjadi selama kuartal pertama pada 2019 sangat dipicu oleh kinerja penjualan yang mengejutkan yang diekspos oleh Modern Cikande.

“Dari total 67,2 hektare lahan yang terjual, Modern Cikande mewakili sekitar 61,4 persen lahan dari total keseluruhan penjualan pada kuartal pertama,” ujarnya pada Bisnis Senin (27/5/2019).

Setelah Modern Cikande, disusul Greenland International Industrial Center dengan menyerap sekitar 19,5 persen, kemudian CCIE sebanyak 7 persen, KIIC 5 persen, Karawang New Industry CIty 4 persen, Jabajeka 3 persen, Griya Idola 2,5 persen, Delta Silicon 2 persen, Krakatau Industrial Estate Cilegon sebanyak 1,5 persen, serta Kota Bukit Indah dan Sentul Industrial Estate sebanyak 1 persen.

Pascal Wilson, Direktur Utama Modern Cikande mengatakan bahwa penjualan pada kuartal pertama, sudah mulai menunjukkan pergerakan naik, meskipun tetap lambat.

"Pada kuartal pertama, mulai menunjukkan pergerakan naik, tetapi masih lambat bila dibandingkan sebelumnya, beberapa pengembang potensial yang selama ini mengambil sikap menunggu mulai melakukan penawaran," tuturnya.

Ferry menambahkan, bahwa kinerja penjualan secara keseluruhan relatif lambat, sehingga pasar merespons dengan penyesuaian harga untuk mempercepat volume penjualan dan mengambil momentum pasca pemilihan presiden pada pertengahan April lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Putri Salsabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper