Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inaplas : Belum Ada, Industri Pengguna Methanol untuk Propilena

Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) menyatakan saat ini belum ada industri yang menggunakan methanol untuk diolah menjadi propilena.
Pekerja PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) menuangkan biji plastik (polypropylene) ramah lingkungan untuk bahan membuat kantong plastik yang mudah lapuk kembali menjadi tanah dalam tempo 4 bulan, di Cilegon, Banten, Selasa (12/11). Perusahaan petrokimia tersebut memproduksi biji plastik ramah lingkungan dengan kode Asrene SF5008E untuk dipasarkan ke semua kota Besar di Indonesia untuk mengurangi dampak buruk limbah plastik konvensional yang tidak bisa lapuk dalam ratusan tahun./antara
Pekerja PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) menuangkan biji plastik (polypropylene) ramah lingkungan untuk bahan membuat kantong plastik yang mudah lapuk kembali menjadi tanah dalam tempo 4 bulan, di Cilegon, Banten, Selasa (12/11). Perusahaan petrokimia tersebut memproduksi biji plastik ramah lingkungan dengan kode Asrene SF5008E untuk dipasarkan ke semua kota Besar di Indonesia untuk mengurangi dampak buruk limbah plastik konvensional yang tidak bisa lapuk dalam ratusan tahun./antara

Bisnis.com, JAKARTA--Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) menyatakan saat ini belum ada industri yang menggunakan methanol untuk diolah menjadi propilena.

Fajar Budiyono, Sekretaris Jenderal Inaplas, menyampaikan pabrik methanol yang ada baru mengolahnya menjadi biofuel, biodiesel, atau disalurkan ke pabrik cat. Padahal, methanol bisa diolah menjadi propilena. Saat ini industri petrokimia dalam negeri menggunakan nafta sebagai bahan baku propilena.

"Kalau Sojitz Group nanti mengolah methanol menjadi propilena, kami siap jadi off taker," ujarnya, Selasa (28/5/2019).

Dia menilai investasi methanol membutuhkan kestabilan pasokan gas dan harga yang berdaya saing. Fajar berharap pemerintah bisa memberikan kebijakan terintegrasi terkait dengan harga gas.

"Formula gasnya dibagi rata oleh industri pengolahnya, tidak dipotong-potong per industri. Jika tidak terintegrasi, dengan harga gas saat ini nanti [propilena dari methanol] harganya enggak masuk," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper