Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbaikan Jalur Alternatif Utama Lintas Tengah Sumatra Dikebut

Perbaikan jalur alternatif berjarak ratusan meter yang berada persis di atas bahu jalur Batu Jomba lama dapat mengantispasi kemacetan arus lalu lintas arus mudik maupun arus balik lebaran Idulfitri 1440 Hijriyah nantinya.
ilustrasi
ilustrasi

Bisnis.com, TAPSEL--Pemerintah mengkebut perbaikan jalur alternatif utama lintas tengah Sumatra di daerah Batu Jomba, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, mengingat hari raya Idul Fitri hanya tinggal beberapa hari ini.

Pantauan di lokasi, Minggu (26/5) sejumlah alat-alat berat hilir mudik mengangkut material (sirtu) menghampar lalu menimbun dan meratakan ruas jalan rusak parah tersebut.

Memang, panjang jalur rusak parah ini sekitar 300 hingga 500 meter, hanya saja kondisi batuan dan tanahnya ekstrem, banyak sudah kendaraan seperti truk jatuh ke dalam jurang bahkan hingga memakan korban jiwa.

Perbaikan jalur alternatif berjarak ratusan meter yang berada persis di atas bahu jalur Batu Jomba lama dapat mengantispasi kemacetan arus lalu lintas arus mudik maupun arus balik lebaran Idul Fitri 1440 Hijriyah nantinya.

Selain jalur Batu Jomba yang selama ini menjadi jalur neraka bagi sang pengemudi, jalur Aek Latong dan sejumlah titik ruas jalan juga dilakukan perbaikan serta peningkatan.

"Mudah-mudahan cuaca mendukung agar pekerjaan untuk memperlancar moda darat menghubungkan Sumatera Utara-Sumatera Barat ini menjadi lancar," kata Ali yang mengaku sebagai Konsultan pihak BBPJN (Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional II) Medan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Minggu (26/5/2019).

Perlu diantisipasi sejak hari pertama hingga satu minggu hari raya Idul Fitri utamanya di kilometer 30 an Padangsidimpuan - Mandailing Natal tepatnya di daerah objek wisata air Aek Sijorni, Kecamatan Sayur Matinggi.

Selain daerah Aek Sijornih, kemacetan kendaraan sering terjadi di objek wisata pemandian alam Sungai Parsariran, Kecamatan Batang Toru, diakibatkan ruang parkir kenderaan di kedua objek wisata lokal minim, menggunakan bahu jalan dan halaman rumah masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper