Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serapan Karet, Gapkindo Nilai Sektor Infrastruktur Dorong Konsumsi Massif

Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) mencatat konsumsi domestik baru mencapai 20% selama 6 tahun terakhir pada 2016 atau sekitar 676.000 ton karet alam.
Pekerja menyelesaikan penambalan jalur pantura di Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (10/6)./Antara-Dedhez Anggara
Pekerja menyelesaikan penambalan jalur pantura di Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (10/6)./Antara-Dedhez Anggara

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) mencatat konsumsi domestik baru mencapai 20% selama 6 tahun terakhir pada 2016 atau sekitar 676.000 ton karet alam.

Asisten Direktur Eksekutif Gapkindo Uhendi Haris memaparkan, penggunaan karet di sektor infrastruktur dapat meningkatkan konsumsi karet nasional secara masif dan berkesinambungan. Haris menyarankan agar pembuatan aspal menggunakan karet padat berkualitas Standard Indonesian Rubber (SIR) 20. Pasalnya, produksi karet berbentuk latex masih domestik masih kecil.

“Memang teknologi yang tersedia dengan [menggunakan] latex, tapi di Indonesia ini sangat sedikit juga [volumenya]. Kalau unutk keperluan pabrik sarung tangan [medis] saja harus impor, jadi gunakanlah [karet] SIR 20,” paparnya kepada Bisnis, Senin (27/5/2019).

Uhendi menambahkan bahwa produksi karet pada akhir tahun lalu mencapai sekitar 3,6 juta ton. Adapun, produksi karet SIR 20 mendominasi sebanyak 96,7% dari total produksi.

Uhendi berujar, penggunaan karet dalam pembuatan aspal akan menambah biaya produksi, namun juga akan menghasilkan kualitas yang lebih tinggi. Uhendi menyampaikan dari beberapa simulasi ditemukan bahwa penggunaan karet dalam pembuatan aspal akan menambah biaya pembuatan aspal 20% dan meningkatkan kualitas jalan sebesar 50%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper