Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Ini Hotel di Bali Bertambah 2.326 Unit Kamar

Hotel bintang 4 dan 5 tercatat menjadi pilihan utama pengunjung internasional sepanjang 2017 – 2018, terhitung sekitar masing-masing 38 persen dan 33 persen dari keseluruhan total kunjungan dari wisatawan internasional.

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah perbaikan di Bandar Udara dan konektivitas jalur udara, terutama dari Eropa dan sejumlah kota di China ke Ngurah Rai, Bali, berhasil mendorong pertumbuhan kuat terhadap tingkat kunjungan wisata di Bali, sehingga dapat ikut mendorong pengembangan kawasan pariwisatanya.

Associate Research Jones Lang LaSalle Asia Tay Sze Min menyebutkan bahwa pertumbuhan kunjungan akan makin tinggi jumlahnya terutama dari China, terdorong oleh makin banyaknya penerbangan dan kedatangan langsung dari China langsung ke Bali.

“Dalam jangka pendek, kami memprediksikan revenue per unit kamarnya di hotal-hotel berkualitas terus meningkat secara perlahan-lahan, terdorong juga oleh kenaikan okupansi,” ungkapnya dalam laporan tertulis, Kamis (23/5/2019).

Sebagai salah satu pulau paling terkenal di Indonesia di mata para wisatawan mancanegara, Bali terus mengalami pertumbuhan yang signifikan dari sisi kunjungan wisatawan asing. Sepanjang 2018, jumlah kunjungan bertumbuh 6,1 persen atau 6 juta kunjungan secara year-on-year (yoy).

Pertumbuhan kunjungan itu salah satunya mendapat dukungan dari pertemuan International Monetary Fund (IMF) Bank Dunia pada Oktober 2018, yang membawa sekitar 36.000 delegasi dan partisipan yang terlibat.

Adapun, jalur udara tetap menjadi pilihan utama bagi pengunjung yang akan pergi ke Bali, hingga 99,3 persen total pengunjung internasional memilih jalur tersebut. Tingkat kunjungan wisatawan di Bali juga terus mengalami tren kenaikan dengan pada Januari 2019 secara year-on-year (yoy) naik 3,1 persen hingga 452.405, dari sebelumnya hanya 345.191 kunjungan.

“China diperkirakan tetap menjadi pengunjung internasional utama di Bali, terhitung sebanyak 22,4 persen berasal dari sana pada 2018. Jumlah itu diikuti orang Australia sebanyak 19,3 persen, India 5,8 persen, dan Inggris 4,4 persen,” paparnya.

Hotel bintang 4 dan 5 tercatat menjadi pilihan utama pengunjung internasional sepanjang 2017 – 2018, terhitung sekitar masing-masing 38 persen dan 33 persen dari keseluruhan total kunjungan dari wisatawan internasional.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dilihat dari sisi pasok, terdapat total 551 hotel berbintang dengan jumlah 52.927 kamar sepanjang 2018 dan berdasarkan data JLL, terdapat tambahan 1.723 kamar berkelas sepanjang 2018.

Pertumbuhan jumlah kamar hotel berkelas diperkirakan akan tetap bertumbuh hngga 4,4 persen sepanjang 2019 atau sekitar sebanyak 2.326 unit kamar. Adapun, dari 2019 -2022, pasok kamar hotel di Bali diperkirakan hanya akan bertumbuh 1,1 persen dengan pertimbangan bahwa seluruh proyek yang sudah diumumkan akan siap huni pada periode tersebut.

Beberapa hotel yang mulai dibuka tahun ini di antarnya ada Capella Ubud sebanyak 22 kamar, Element by Westin Bali Ubud sebanyak 152 kamar, Fairfield by Marriott Bali Legian sebanyak 160 kamar, Kempinski Nusa Dua Bali sebanyak 475 kamar, Renaissance Uluwatu sebanyak 207 kamar, dan Six Senses Uluwatu Bali sebanyak 103 kamar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper