Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Korea Utara Masih Menarik

Sebuah pameran perdagangan internasional yang diadakan di Korea Utara pekan ini akan menjadi expo terbesar sepanjang sejarah dengan diramaikan oleh ratusan vendor China dan asing lainnya meskipun negara tersebut terkena sanksi.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berangkat untuk mengunjungi Rusia di lokasi yang dirahasiakan dalam foto tak bertanggal ini yang dirilis pada 23 April 2019 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA)./Reuters
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berangkat untuk mengunjungi Rusia di lokasi yang dirahasiakan dalam foto tak bertanggal ini yang dirilis pada 23 April 2019 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah pameran perdagangan internasional yang diadakan di Korea Utara pekan ini akan menjadi expo terbesar sepanjang sejarah dengan diramaikan oleh ratusan vendor China dan asing lainnya meskipun negara tersebut terkena sanksi.

Kantor berita negara Korea Utara, KCNA melaporkan, Pameran Perdagangan Internasional Musim Semi ke-22 Pyongyang dibuka pada Senin (20/5/2019), dengan upacara yang diselenggarakan oleh para pejabat ekonomi terkemuka.

"Lebih dari 450 perusahaan dari Korea Utara, China, Russia, Pakistan dan Polandia serta negara lain hadir untuk memamerkan ragam produk mereka di pameran ini," ujar KCNA, dikutip melalui Reuters, Rabu (22/5/2019).

Berdasarkan analisis melalui pengumuman media pemerintah dari 2007 hingga 2019 yang dilakukan oleh NK News, sebuah situs web yang meliput isu-isu Korea Utara, angka itu akan menjadikan pameran ini sebagai expo perdagangan terbesar yang diselenggarakan oleh Pyongyang.

Tahun lalu, 260 perusahaan dilaporkan berpartisipasi dalam pameran musim semi tersebut. Di antara mereka yang mengambil bagian tahun ini setidaknya ada 216 perusahaan China, tulis NK News mengatakan dalam sebuah analisis.

"Angka-angka tersebut terikat dengan apa yang telah kita perhatikan terkait minat China untuk mendorong peluang bisnis di Korea Utara, meskipun secara teknis tidak banyak yang bisa berjalan di bawah rezim sanksi saat ini," kata Oliver Hotham, redaktur pelaksana Berita NK.

Para pejabat Korea Utara mengatakan, melalui pameran ini Korea Utara berkesempatan untuk mempercepat perdagangan, membangun kerja sama ekonomi, dan pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi dengan negara-negara yang berpartisipasi.

Beberapa analis mengatakan, sanksi yang dikenakan atas senjata nuklir dan program rudal Korea Utara akan melarang semua usaha patungan dan sebagian besar bisnis dengan Korea Utara.

Sementara beberapa pemilk, bisnis asing sebelumnya mengatakan saat ini mereka hanya mempersiapkan diri jika suatu saat sanksi terhadap Korea Utara dicabut.

KCNA mengatakan di antara produk yang dipamerkan adalah logam, elektronik, mesin, bahan bangunan, transportasi, kesehatan masyarakat, industri ringan dan makanan dan barang-barang konsumen.

Melalui foto-foto acara yang diterbitkan oleh media pemerintah dan peserta internasional di media sosial menunjukkan vendor turut menawarkan suplemen kesehatan, televisi layar datar, tas, pendingin dan pemanas udara, pakaian, peralatan dapur, dan SUV merek Korea Utara.

"[Ada] berbagai sektor, dan produk dalam negeri dari Korea Utara serta impor [yang dipamerkan]. Sebagian besar peserta pameran asing berasal dari China," kata duta besar Inggris untuk Korea Utara, Colin Crooks, dalam sebuah posting di Twitter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper