Bisnis.com, JAKARTA – Berita terkait harapan kembalinya fokus pada masalah ekonomi serta rencana pemerintah mengurangi porsi penerbitan SBN menjadi sorotan media massa hari ini, Rabu (22/5/2019).
Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional:
Kembali Fokus ke Ekonomi. Setelah melewati periode politik yang panjang, seluruh elemen masyarakat diharapkan legawa atas hasil pemilihan umum, dan kembali fokus menyelesaikan masalah ekonomi. (Bisnis Indonesia)
Kemarin (21/5), Komisi Pemilihan Umum resmi mengumumkan hasil pemilihan presiden dan legislatif 2019. Pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin mendapatkan suara 55,5%, mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga S. Uno yang meraih suara 45,5%.
Porsi SBN Valas Dikurangi. Pemerintah akan mengurangi porsi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) berdenominasi valas pada tahun depan guna memitigasi risiko nilai tukar dan volatilitas global. (Bisnis Indonesia)
Pemerintah Simulasi Revisi Tarif Pajak. Pemerintah mulai menyimulasikan skema tarif yang akan dirumuskan dalam revisi tarif Undang-Undang Pajak Penghasilan dan UndangUndang Pajak Pertambahan Nilai (PPN). (BIsnis Indonesia)
APBN Alokasikan Rp36 Triliun. Anggaran pemerintah yang akan dipakai untuk pembiayaan pemindahan ibu kota diperkirakan hanya sekitar 7,72% atau sekitar Rp36 triliun dari total biaya pemindahan ibu kota yang mencapai Rp466 triliun. (Bisnis Indonesia)
Pasar Sambut Positif Kemenangan Jokowi. PAsar menyambut positif kemenangan Jokowi berdasarkan rekapitulasi pemilu presiden 2019, yang mendorong indeks harga saham gabungan naik 0,75 persen ke 5.951,37 pada perdagangan Selasa (21/5). Asing diproyeksikan segera masuk kembali ke pasar saham dalam negeri. (Investor Daily)
Jokowi Lagi! Selasa (21/5) dinihari, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan pasangan calon presiden Joko Widodo-Maruf Amin keluar sebagai pemenang pemilu 2019, mengungguli kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Untuk sejenak, pelaku pasar saham menyambut positif hasil tersebut. Tapi, euforia ini bakal cepat berlalu karena sejumlah tantangan ekonomi mengadang di depan mata. (Kontan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
